PWMU.CO– Pentingnya literasi disampaikan oleh Ali Efendi, kontributor PWMU.CO Kabupaten Lamongan di acara Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) Ponpes Al Mizan, Rabu (30/11/2022).
Acara diadakan di Masjid Al Ghoihab Ponpes Al Mizan Lamongan oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Al Mizan Putra. LDKS berlangsung empat haru Sabtu-Rabu (26-30/11/2022).
LDKS yang diikuti 53 peserta ini mengusung tema aktualisasi nilai-nilai perkaderan mewujudkan pelajar kreatif.
Literasi, menurut Ali Efendi, didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa dan gambar dalam berbagai bentuk dan variasi untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, memirsa, menyajikan, dan berpikir secara kritis tentang informasi.
Sedangkan media literasi, kata Ustadz Ali—panggilan akrabnya— kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda. Seperti media cetak, media elektronik, media digital, dan memahami tujuan penggunaannya.
”Sementara Gerakan Literasi Sekolah (GLS ) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik,” jelas pria kelahiran Lamongan, 15 Juni 1969 ini.
Literasi Digital
Literasi digital, menurut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PDM 2015-2020, yakni pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
”Memahami literasi digital bisa dimaknai dengan melek teknologi untuk memudahkan komunikasi dan memperoleh informasi,” jelasnya.
Secara sederhana, kata Kepala SMPM 14 Karangasem Paciran periode 2019-2023 ini, pengertian literasi digital adalah kecakapan individu pada teknologi, informasi, dan komunikasi.
Jadi, lanjutnya, literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).
Pria lulusan S2 Universitas Gresik ini mencontohkan literasi digital. Satu, memaksimalkan penggunaan media sosial untuk berkomunikasi dengan guru atau teman. Kedua, menggunakan e-mail untuk mengirim tugas.
Ketiga, memaksimalkan penggunaan handphone untuk membuat penugasan sekolah. Keempat, menggunakan aplikasi meeting online atau website untuk menjalani pembelajaran secara online. Kelima, pembelajaran dan kemampuan untuk berpikir inovatif memakai teknologi.
Menurut pria yang menjabat Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PCM Paciran 2015-2020, kemampuan literasi digital, dilihat dari empat indikator, yakni, kesatu, intensitas penerapan dan pemanfaatan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran.
Kedua, jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga berbasis digital. Ketiga, frekuensi peminjaman buku bertema digital. Keempat, jumlah penyajian informasi sekolah menggunakan IT.
Tujuan literasi digital menurut Ali Efendi yakni dapat membantu seseorang dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan lancar.
”Literasi digital juga dapat memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berkolaborasi dengan banyak orang,” sambungnya menjelaskan pentingnya literasi
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto