Tak Sekadar Lomba, LLSMS Dititipkan PDM Gresik Periode Mendatang; Liputan Ria Pusvita Sari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Perwakilan juri Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) mengulas proses pelaksanaan lomba kepada para peserta Penghargaan LLSMS, Filantropis Cilik, dan Penyerahan Beasiswa Orangtua Asuh, Sabtu (3/12/2022).
Perwakilan juri dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Drs Mohammad Nurfatoni mengatakan, LLSMS bukan sekadar lomba. Menurutnya, banyak makna dan pembelajaran yang muncul akibat kegiatan ini.
Pertama, silaturahmi. Dia mengatakan, selama kunjungan LLSMS, pihaknya banyak mendengar cerita dan berbagi pengalaman dari sekolah-sekolah. “Kami bangga dan bahagia dapat bertemu dan berkunjung ke 79 sekolah Muhammadiyah, meski itu bukan hal yang mudah,” ungkapnya.
Kedua, mendapat keunikan sekolah. Menurutnya, sekolah Muhammadiyah punya kekhasan masing-masing yang ditonjolkan demi membuat nyaman pengunjung. “Ada yang megah seperti hotel, ada yang sederhana namun asri. Bahkan dia membanggakan ada sekolah yang berani membuat program 100 hari kerja setelah dilantik. Fatoni juga menemukan keragaman jumlah siswa. Di kota muridnya bisa ratusan tapi di pesisir banyak yang siswanya kurang dari 50 anak.
Dalam silaturahmi yang menunjukkan keragaman itulah, kata dia, para juri menemukan satu titik yang sama. “Bahwa 79 sekolah Muhammadiyah itu harus membangun sinergi yang kuat atau disebut teologi taawun. yang maju membantu yang belum maju. Yang dananya banyak menyubsidi sekolah yang kekurangan biaya,” ujarnya.
Menurutnya, program Filantropis Cilik perlu digenggam oleh sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik. “Maka kami titipkan kepada Ketua PDM untuk LLSMS ini tetap dipertahankan meski nanti sudah ganti Dikdasmennya,” harap Fatoni, sapaanya sambil melihat Ketua PDM Gresik Muhammad In’am sedang duduk di kursi depan.
Ketiga, LLSMS ini membuat sekolah dan madrasah melakukan inovasi-inovasi. Dia memberi contoh ada sekolah yang pada LLSMS tahun 2018 dikritik habis karena perpustakaanseperti gudang, bercampur rongsokan komputer dan bangku rusak. Tapi akhirnya sekarang perpustakaannya bagus, representatif, dan memenangi lomba.
“Ada juga sekolah yang kantinnya berada di atas got. Tapi sekarang sudah menjadi kantin sehat,” ujarnya tanpa menyebut nama sekolah.
Bahkan, kata dia, pada saat LLSMS tahun 2022 ini ada sekolah yang dua bulan menyiapkan diri untuk menghadapi lomba ini. “Sampai-sampai memindahkan tanaman dari masjid ke halaman sekolah. Jadi semalam menananm langsung tumbuh besar,” ujarnya disambut tawa hadirin yang berada di Aula Lantai IV Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Menurut Fatoni, LLSMS bukan sekadar lomba, tapi dia menjadi alat untuk berubah yang lebih baik. Dia berharap inovasi-inovasi itu tak hanya berhenti saat penilaian, tapi menjadi kegiatan sepanjang tahun.
Sementara itu perwakilan juri dari Majelis Lingkungan HidupPDM Gresik Pressa Perdana Surya MT menjelaskan, banyak perubahan yang terjadi dari LLSMS pertama dan kedua.
“Lomba ini mewakili dari karakter, mencerminkan karakter orang-orang di dalamnya,” kata dia.
Ia menegaskan, karakter peduli, bersih, higienis, kerindangan, kehijauan, bisa dilihat dalam lomba ini. Bagaimana siswa bisa antre, memilah sampah, kebersihan toiletnya, ini siswanya dibiasakan.
“Ayo kita menyuarakan lingkungan, hewan langka, tapi niatkan untuk ibadah,” pesannya. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari