PWMU.CO– Saran Menteri Muhadjir untuk Nasyiatul Aisyiah disampaikan di hari terakhir Muktamar ke XIV berlokasi di Ballroom Hotel Grand Asrilia Bandung, Ahad (4/12/2022).
Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan ceramah umum bertema Gerakan Pengurangan Stunting dan Membangun Masa Depan Indonesia.
Mengawali pemaparannya, Muhadjir yang sejak kecil tumbuh di lingkungan keluarga Muhammadiyah menyanyikan Mars Nasyiatul Aisyiyah bersama dengan seluruh hadirin.
Kemudian Muhadjir menyampaikan dua catatan bagi para kader Nasyiatul Aisyiyah. Saran Menteri Muhadjir, pertama, Nasyiatul Aisyiyah (NA) perlu memprogramkan hal-hal berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi kader.
Kedua, masing-masing kader NA harus berupaya mencari kader atau simpatisan NA baru.
”Karena NA ini anggotanya terdiri dari perempuan-perempuan muda yang berada di puncak produktivitas, maka perlu disisipkan kewajiban untuk pemberdayaan ekonomi semua kader,” katanya.
Menurut mantan Rektor UMM ini, kader itu wajib merekrut kader-kader baru, simpatisan-simpatisan baru NA. Setiap kader wajib paling tidak satu bulan sekali mendapatkan kader baru.
Muhadjir menambahkan, Nasyiatul Aisyiyah memiliki peluang untuk menjadi Ortom yang melting pot.
”Mereka-mereka yang proses perkaderannya tidak dari Ortom Muhammadiyah dan dia akan berkhidmat di Muhammadiyah, maka pintu masuknya ya dari NA,” ujar Muhadjir yang juga Ketua PP Muhammadiyah.
Dia berharap nantinya akan ada sekolah kader organisasi, mengingat banyaknya perempuan-perempuan yang tertarik untuk bergabung di Nasyiatul Aisyiyah.
Selain itu dia meminta kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Nasyiatul Aisyiyah juga dibarengi dengan kegiatan-kegiatan produktif. ”NA ini strategis karena kumpulan perempuan produktif, dan masih seger waras,” ungkap Muhadjir.
Menurutnya, puncak produktivitas para kader Nasyiatul Aisyiyah harus dimaksimalkan dengan baik. Menko PMK menginginkan agar para perempuan muda kader Nasyiatul Aisyiyah harus bisa menjadi leading dari usaha-usaha perekonomian keumatan dan ekonomi kreatif.
Seusai memberikan ceramah umum, Menko PMK Muhadjir Efendi bersama dengan Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Nasyiatul Aisyiyah sebagai tokoh lintas agama pemerhati toleransi dan pejuang lingkungan.
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto