PWMU.CO – Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) mengikuti ajang Standar Nasional Indonesia (SNI) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo Gedung BJ Habibie BRIN, Jl MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) Umsida Dr Nurdyansyah menjelaskan, tahun 2022 adalah keikutsertaan Umsida yang ketiga kalinya dalam pelaksanaan SNI Award.
”Penganugerahan penghargaan SNI Award tahun ini adalah yang ke XVII. Alhamdulillah, Umsida mendapatkan bronze medal di ajang SNI Award 2022,” tuturnya.
”Dari sekian banyak kampus di Indonesia, hanya lima yang berhasil memperoleh SNI Award yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Esa Unggul, Universitas Hasanudin dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida),” lanjutnya.
Pak Nur, sapaan akrabnya, menegaskan, apa yang didapat oleh Umsida kali ini merupakan reward dan pengakuan skala nasional terhadap Umsida. Tetapi perlu juga ada evaluasi perbaikan ke depan, agar dalam proses pelaksanaan manajemen pendidikan tinggi bisa menjadi lebih baik lagi.
Pak Nur menceritakan, SNI Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia berskala nasional, atas kerja sama Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan pemangku kepentingan standarisasi bagi organisasi yang menerapkan SNI secara konsisten dan berdaya saing.
”Di penghujung November 2022, BSN memberikan penghargaan SNI Award kepada perusahaan dan organisasi yang menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten dengan kinerja unggul dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Menurut Pak Nur, ada 56 organisasi penerima SNI Award mulai peringkat platinum, emas, perak, dan perunggu yang meliputi 14 kategori.
Yaitu kategori organisasi mikro jasa; organisasi kecil jasa; organisasi menengah jasa lainnya; organisasi besar jasa lainnya; organisasi mikro barang; organisasi kecil barang; organisasi menengah produk sektor agro dan pariwisata; organisasi menengah produk sektor logam, mesin, transportasi dan elektronika; organisasi menengah produk sektor kimia, farmasi, kesehatan, tekstil, energy, dan sumber daya mineral; organisasi besar produk sektor agro dan pariwisata; organisasi besar produk sektor logam, mesin, transportasi dan elektronika; organisasi besar produk sektor kimia, farmasi, kesehatan, tekstil, energy, dan sumber daya mineral; organisasi pendidikan dasar dan menengah; serta organisasi pendidikan tinggi.
Penilaiannya, sambung dia, dilakukan secara ketat oleh 18 dewan juri yang kompeten dipimpin Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) M Arsjad Rasjid P, Direktur Eksekutif PPM Manajemen Bramantyo Djohanputro sebagai Wakil Ketua Dewan Juri, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah sebagai Sekretaris Dewan Juri, serta 15 orang juri lainnya yang terdiri dari perwakilan instansi pemerintah, asosiasi industri, media, masyarakat, serta Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK).
”Jika dilihat dari persaingan itu, kami tentu sangat bersyukur Umsida dapat penghargaan perunggu,” terangnya.
”Karena memang sulit untuk dapat emas atau platinum untuk tataran kampus, karena yang emas, perak, dan platinum itu kebanyakan diterima oleh perusahaan raksasa di Indonesia,” sambungnya.
”Tapi Umsida terus berbenah, ini menjadi semangat kita untuk terus memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” pungkasnya.
Penulis Dian Rahma Santoso Editor Sugeng Purwanto