Empat Trail Siaga Bencana Lazismu-MDMC Jatim Berangkat ke Cianjur, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran.
PWMU.CO – Muhammadiyah Jatim melalui Lazismu-MDMC Jatim kembali memperkuat bantuan untuk penyintas gempa Cianjur Jawa Barat dengan mengirimkan empat relawan Trail Siaga Bencana.
Pelepasan Trail Siaga Bencana ini dilakukan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ir Tamhid Masyhudi di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (4/12/2022).
Empat relawan MDMC Jatim yang mengendarai motor trail Lazismu Jatim ini adalah Ahmad Mufattachi Hafidh (Ponorogo), Muhammad Azamuddin Syahapala (Ponorogo), Ahmad Fauzi (Ponorogo) dan Pratiwi Aryanti (Maharesigana UMM).
Tamhid Masyhudi dalam sambutan pelepasan menyampaikan, kawan-kawan kita relawan gempa Cianjur di lapangan membutuhkan mobilitas yang cepat dan tepat.
“Alhamdulillah pada hari Ahad ini kita bisa melepas Trail Siaga Bencana ke Cianjur. Kendaraan jenis ini sangat dibutuhkan kawan-kawan kita yang di lapangan. Dan langsung Ketua Lazismu Jatim telah menyiapkan empat buah motor trail,” ujarnya.
Perjalanan trail ini, lanjutnya, akan menempuh jarak sejauh 650 km dari Ponorogo ke Cianjur. Mudah-mudahan perjalanan ini lancar dan senantiasa kita semua mendapatkan pertolongan Allah SWT.
“Para relawan trail jangan lupa jaga kesehatan. Kalau waktunya istirahat segera istirahat. Jangan lupa juga datang ke pos-pos Muhammadiyah yang ada di sepanjang perjalanan,” pesannya.
Dia berharap dengan pengiriman 4 motor trail ini bisa memberikan bantuan kemudahan kepada semua kawan-kawan kita yang ada di Cianjur.
“Selain kebutuhan mobilitas berupa kendaraan trail, Muhammadiyah Jatim juga sudah mengirimkan mobil operasional rescue. Dan ini memang sangat membantu sekali,” jelasnya.
Peka Kondisi Lingkungan
Sementara itu Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin menyampaikan, semangatnya adalah kita ini memang harus lebih peka melihat kondisi lingkungan.
“Kita melihat medan di Cianjur yang sulit. Apalagi ada berita stok logistik menumpuk tidak bisa tersalurkan karena medan yang sulit. Dan kita punya motor trail. Maka kita kirim empat motor trail itu plus empat relawannya,” jelasnya.
Menurutnya, apa yang kita lakukan itu terkait bagaimana kita mempunyai kepekaan rasa terhadap kebutuhan orang lain. Dan kalau mau jadi orang baik maka kita harus meningkatkan manfaat apa saja yang Allah titipkan ke kita.
“Kalau ingin menjadi Lazismu yang baik, maka harus meningkatkan besarnya manfaat yang ditebar oleh Lazismu dan luasnya manfaat yang ditebar Lazismu,” tegasnya.
Donasi Cianjur via QRIS di Motor Trail
Zainul menambahkan, empat motor trail ini akan menempuh perjalanan darat. Jadi motor dan relawannya tidak dinaikkan mobil. Ini semangat yang luar biasa dari teman-teman relawan MDMC. Mengendarai motor sejauh 650 km.
“Motor trail Lazismu ini sudah dilengkapi dengan QRIS-Code. Mereka akan mampir ke beberapa pos Muhammadiyah. Bapak ibu yang ingin berdonasi, tinggal scan QRIS-Code dari aplikasi m-banking yang dimiliki. Donasi otomatis masuk untuk program Donasi Gempa Cianjur,” terangnya.
Relawan trail ini, sambungnya, akan melintasi jalur selatan Jawa. Jadi akan melintasi Yogyakarta, Kebumen, Gombong, Banjar, Nagreg, Bandung dan lanjut Cianjur.
“Mereka juga akan berhenti di beberapa tempat strategis misalnya alun-alun. Ini bagian dari syiar kepedulian Lazismu terhadap saudara kita di Cianjur. Diperkirakan dalam 3 hari mereka tiba di Cianjur,” ungkapnya.
“Semangatnya bagaimana kita bisa mewarnai dan mencapai target Lazismu yang baik. Sehingga ketika setiap kebutuhan dan setiap persoalan yang ada di masyarakat, maka kita bisa memberi manfaat ke mereka,” tuturnya.
Dihubungi PWMU.CO melalui telepon, Senin (5/12/2022), Ketua MDMC Jatim M Rofi’i menjelaskan, kendaraan trail ini memang diajukan oleh tim MDMC Jatim yang mengelola Pos Layanan 2 MDMC. Lokasinya di Kampung Cariu Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
“Mengingat medan di Cianjur yang cukup sulit, maka kendaraan trail ini memang paling efektif. Baik untuk distribusi logistik maupun kebutuhan lapangan lainnya seperti operasional tim hunian darurat, medis, psikososial dan yang lainnya,” paparnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.