PWMU.CO– Acara Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Jawa Timur akhirnya jadi forum keakraban antara Ormas pemuda.
Kegiatan itu mengangkat tema Peningkatan Partisipasi Politik dalam Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Trawas, Mojokerto, Senin (5/12/2022).
Acara Bakesbangpol dihadiri 80 peserta dari berbagai Ormas pemuda, LSM, dan elemen masyarakat se- Kabupaten Mojokerto.
Dalam obrolan antar peserta dalam berlangsung sangat akrab walaupun baru kenal. Ada Pimpinan Daerah IPM, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU duduk bersama satu meja di serambi ngobrol santai.
”Mas, kita sebenarnya banyak perbedaan nggih, namun dari perbedaan inilah kita bisa duduk bersama ngobrol dan diskusi santai,” ujar Tasya, dari PAC IPPNU Kabupaten Mojokerto.
”Kita ini seperti kaki kanan dan kaki kiri, harus tetap saling melengkapi. Tergantung cara kita dalam menyikapinya,” jawab Iqbal Rahman, Ketua PD IPM Mojokerto periode 2021-2023.
Dia mengatakan, teringat perkataan Sekjen PBNU Gus Ipul: walaupun ada sudut pandang yang berseberangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap toleransi dan kerja sama yang baik.
”Menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya, serta berjuang dan berkiprah di bidang dakwah kemasyarakatan,” ujarnya.
Obrolan santai lainnya tentang suka duka kaderisasi, pengalaman berorganisasi, dan beberapa progam kerja lintas organisasi.
Bahkan ada kata sepakat IPNU/IPPNU bakal hadir di acara pelantikan PD IPM Kabupaten Mojokerto bulan Januari mendatang.
”Terus semangat untuk teman-teman muda NU dan Muhammadiyah. Saya yakin hubungan kerukunan dan keakraban kalian baik-baik saja. Buktinya ngajak saya berfoto bersama,” komentar Nurul Ansori, Sekretaris Bakesbangpol Jawa Timur.
Dalam sambutan pembukaan Nurul Ansori menyampaikan, berkumpulnya peserta di sini bisa menambah literasi pengetahuan dan kerukunan antar umat sehingga ukhuwah Islamiyah di Kabupaten Mojokerto tetap baik.
”Hubungan kerja sama dengan pemerintah akan baik dan terbuka. Kita buktikan masyarakat Mojokerto bisa berkiprah di bidang dakwah bagi ormas, dan berkiprah di bidang seni dan pengembangan kreativitas bagi elemen masyarakat,” ujar Nurul Ansori.
Menurut dia, di Mojokerto, Muhammadiyah banyak memiliki AUM. NU eksis dengan pondok pesantren yang baik seperti Ponpes Amanatul Ummah. LDII perjuangan dakwah yang luar bisa ditambah dengan semangat literasi dalam menyikapi perbedaan dengan bijaksana.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto