PWMU.CO– Musibah dan lima hikmahnya diulas oleh Dr Mahsun Djayadi dalam Ngaji Reboan di rumah almarhum Ibnu Hadjar Jl. Wonocolo Pabrik Kulit 85 Surabaya, Rabu (7/12/2022) bakda Isya.
Musibah berasal dari bahasa Arab, dari kata ashaba (أَصَبَ) yang artinya mengenai, menimpa, atau membinasakan. Musibah juga berarti kemalangan al-baliyyah (أَلبَـلِيَّـةْ) atau setiap kejadian yang tidak diinginkan.
”Musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dan cobaan, baik untuk menguji kesabarannya maupun keimanannya. Juga suatu peringatan bagi manusia, agar bersyukur dan beriman,” kata dosen UM Surabaya itu.
Bentuk-bentuk musibah antara lain bencana alam seperti gempa, banjir bandang, badai, erupsi gunung berapi, petir dan halilintar.
Firman Allah dalam surat Hud ayat 89
وَيٰقَوْمِ لَا يَجْرِمَنَّكُمْ شِقَاقِيْٓ اَنْ يُّصِيْبَكُمْ مِّثْلُ مَآ اَصَابَ قَوْمَ نُوْحٍ اَوْ قَوْمَ هُوْدٍ اَوْ قَوْمَ صٰلِحٍ ۗوَمَا قَوْمُ لُوْطٍ مِّنْكُمْ بِبَعِيْدٍ ٨٩
Wahai kaumku, janganlah pertentangkan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu berbuat dosa, sehingga kamu ditimpa siksaan seperti yang menimpa kaum Nuh, kaum Hud atau kaum Saleh, sedang kaum Luth tidak jauh dari kamu.
Musibah dalam bentuk kematian. Surat al-Maidah ayat 106.Musibah juga berbentuk kelaparan, ketakutan, kekurangan harta dan bahan pangan. (Al-Baqarah ayat 155).
Tapi Rasulullah saw bersabda
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ رواه البخاري
Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memberikan musibah/cobaan. (HR Bukhari)
Hikmah Musibah
Musibah juga bisa dimaknai secara positif oleh orang-orang beriman dan berpikiran jernih. Musibah dan lima hikmahnya yang bisa diperoleh adalah
Pertama, musibah itu ibarat laboratorium keimanan dan kesabaran untuk penyadaran bahwa manusia itu milik Allah dan pasti kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah: 156)
Kedua, musibah itu cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak melampaui batas, tidak melakukan kemaksiatan dan membuat kerusakan di muka bumi. Musibah menyadarkan manusia agar bertaubat dan bertaqarrub kepada Allah.
Ketiga, musibah dan bencana alam merupakan tanda kekuasaan Allah. Semua fenomena alam didesain agar manusia terus belajar, membaca, dan memaknai ayat-ayat Allah di alam raya maupun di dalam al-Quran.
Keempat, musibah itu awalnya penuh duka, namun perlahan tetapi pasti akan berganti menjadi sukacita dan bahagia.
Musibah mengajarkan pentingnya bersikap optimistis karena kehidupan itu tidak selamanya dalam kesulitan dan kedukaan. Badai pasti berlalu karena, sesungguhnya kesulitan selalu dibarengi kemudahan. (Al-Insyirah ayat 6).
Kelima, musibah itu menyadarkan bahwa manusia itu lemah, tidak bisa melawan kekuatan alam ciptaan Allah.
Penulis Jahja Sholahuddin Editor Sugeng Purwanto