Kembangkan Bakat dan Potensi, Cara Jitu Lepas dari Galau, liputanKontributor PWMU.CO Gresik Ria Rizaniyah
PWMU.CO – Kajian Muslimah (Kalimah) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur membahas materi bertema Habis Galau Terbitlah Move on, Jumat (2/12/22).
Pemateri siswa kelas IX Venessa Amelia Rahma menyampaikan galau berarti kacau atau tidak karuan. “Galau merupakan bentuk perasaan kurang nyaman, sedih, gelisah, menyesal, dan bingung. Perasaan kacau mungkin karena memikirkan masa depan atau bingung menentukan pilihan,” jelasnya.
Ada beberapa penyebab galau, yakni terlalu memikirkan omongan orang, takut gagal, dan takut mencoba, terjebak di zona nyaman, overthinking, lingkungan yang tidak mendukung, tidak realistis, atau masalah percintaan.
“Mungkin sering kali masalah yang buat hati gelisah atau galau adalah masalah percintaan, tetapi ada baiknya daripada mikirin cinta, mending fokus ke pendidikan saja,” katanya.
Dia memaparkan mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki, atau menambah banyak teman. Cara biar tidak galau terus, maka harus move on. Biar tidak berlarut larut dalam kegalauan mending segera bangkit.
“Move on adalah serapan dari bahasa Inggris yang bermakna pindah. Namun banyak orang mengasumsikan kata move berarti berbeda. Seperti pindah ke tempat baru ataupun melupakan kenangan buruk dari masa lalunya,” ungkapnya.
Cara Move On
Venessa menjelaskan ada banyak cara untuk move on. Pertama adalah berdamai dengan diri. Banyak hal dalam hidup yang akhirnya mewarnai lika liku kehidupan. Ada yang baik adapun yang buruk.
“Cara berdamai dengan diri dengan menerima apa yang telah terjadi dengan lapang dada, selalu belajar mengikhlaskan karena bagaimanapun luka dan masa lalu biarkan sudah,” ucapnya.
Yang kedua, memperbanyak berdzikir. Mengingat Allah akan membuat kita lupa kegalauan yang tengah dihadapi. Selain itu, berdzikir juga membawa ketentraman hati.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat ar-Ra’d ayat 28 yang artinya yaitu orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram.
Yang ketiga memperbaiki ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunnah. Perbaiki ibadah, maka Allah akan memperbaiki hidup kita, curhat kepada Allah meminta hal yang terbaik.
Keempat menyibukkan diri dengan hal positif. Seperti mengikuti kalimah, kegiatan sosial, olah raga, dan melakukan hobi yang disukai. Kelima bertadabbur. Berwisata dengan tujuan tidak hanya bersenang senang saja, tetapi juga sekaligus mengagumi keindahan ciptaan Allah.
“Dengan begitu akan sedikit melupakan galau, dengan melihat pemandangan hijau terbukti bisa menenangkan dan menyegarkan pandangan,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.