PC FGM Lamongan Kaji Manajemen Bermuhammadiyah, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Ma’bad Alfarisi
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Forum Guru Muhammadiyah (PC FGM) Kecamatan Lamongan Jawa Timur mengadakan kajian rutin untuk menguatkan manajemen Bermuhammadiyah, Jumat (9/12/22).
Bertempat di SMA Muhammadiyah 4 Lamongan kajian al-Islam ini dihadiri seluruh guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah yang berada di Kecamatan Lamongan. Mulai dari TK Aisyiyah 1, TK Aisyiyah 2, TK Aisyiyah 3, SLB, SDM, SMPM 02, MTs M 15, MAM 09 , SMAM 4, SMKM 1, dan SMKM 4 Lamongan.
Pembina PC FGM Lamongan Sulajim Hadi Siswoyo menuturkan menjadi guru Muhammadiyah harus sabar mengahadapi ujian di berbagai bidang, serta harus memperbanyak interaksi kepada siswa agar bisa memberikan pendidikan yang baik dan maksimal.
“Selain itu juga kita harus senantiasa meningkatkan iman dan takwah kepada Allah SWT agar pertolongannya hadir kepada kita,” ujarnya.
Manajeman Muhammadiyah
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan H Drs Masroin Asyafani MA menyampaikan tentang manajeman Muhammadiyah dengan diawali doanya KH Ahmad Dahlan.
“Ya Tuhan, kami jadikanlah mereka yang memasuki Muhammadiyah Muslim dan Muslimah yang berani dan ikhlas mengorbankan harta, tenaga, dan pikirannya untuk tegakan agama Islam yang berdasar al-Quran dan sunnah,” ucapnya.
Dia menyampaikan doa yang disampaikan KH Ahmad Dahlan sangatlah sesuai dengan guru Muhammadiyah dalam memberikan pengajaran harus memiliki keikhlasan dan berani berkorban agar siswa yang dihadapi mampu mencontoh apa yang dilakukan guru.
KH Ahmad Dahlan mempelopori kebangkitan umat Islam serta memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya mampu mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan.
“Sedangkan Siti Walidah melalui organisasi Aisyiyah telah mempelopori kebangkitan wanita untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial setingkat dengan kaun pria.”
Ideologi Muhammadiyah
Masroin Asyafani mengungkapkan Muhammadiyah terbentuk dari tiga unsur, yaitu memahami, mengamalkan, dan memperjuangkan Islam.
“Ideologi Muhammadiyah sendiri adalah sistem keyakinan cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yang bersumber pada al-Quran dan As-sunnah.”
Itu semua memiliki 5 fungsi, pertama ruh organisasi, menjamin dasar teologis, dan memberi arah gerakan. Kedua, mengikat solidaritas organisasi, mempertahankan ikatan ke dalam. Ketiga, membentuk karakter orang secara kolektif sesuai pedoman.
“Keempat, panduan strategi dan langkah-langkah perjuangan organisasi, dan kelima adalah mengorganisasikan dan memobilisasi pimpinan dan anggota organisasi.”
Dia berharap semoga seluruh guru Muhammadiyah mampu menjadi pelopor pelangsung penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.