PWMU.CO – Kedekatan Prof Din Syamsuddin dengan KH Hasyim Muzadi tidak diragukan lagi. Dua tokoh Islam alumni Pondok Pesantren Modern Gontor itu memang sering bertemu, berkomunikasi, dan bahkan saling ‘skak mat’ dengan joke masing-masing.
Kepada pwmu.co yang menghubunginya (16/3), Din menceritakan salah satu joke KH Hasyim Muzadi tentang dirinya berkaitan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
(Berita terkait: Seloroh Din Syamsuddin pada KH Hasyim Muzadi yang Sering Mengisi Pengajian Muhammadiyah dan Cita-Cita KH Hasyim Muzadi Bersama Din Syamsuddin yang Belum Terwujud)
“Mas Din Syamsuddin itu sebenarnya kader NU, tapi dia tidak sabar di NU sehingga pindah ke Muhammadiyah. Karena kalau di Muhammadiyah, dia merasa bisa memimpin orang-orang yang selevel, sama tingkat pendidikannya. Nah, kalau saya di NU menghadapi jamaah yang banyak levelnya, sejak dari korak sampai qori”, kata almarhum Hasyim Muzadi suatu saat yang membuat hadirin gerr ketawa.
Din Syamsuddin memang terlahir dari keluarga NU dari kakek yang bergelar Lebai Dalam, Penasehat Keagamaan Sultan Sumbawa. Sementara bapaknya menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Cabang (PCNU) Sumbawa.
(Berita terkait: Pertemuan Puncak Tahunan Muhammadiyah-NU yang Hilang setelah KH Hasyim Muzadi Tak Lagi Jadi Ketua Umum PBNU dan KH Hasyim Muzadi di Mata Din Syamsuddin)
Din pun disekolahkan di SD dan SMP NU dan pernah menjadi Ketua IPNU Sumbawa (1970-1972). Maka Din Syamsuddin sering berseloroh, “Waktu kecil di NU, waktu dewasa di Muhammadiyah, maka insya Allah kalau meninggal masuk surga”.
Baik Din Syamsuddin maupun Hasyim Muzadi sangat obsesif akan persatuan dan kebersamaan NU dan Muhammadiyah sebagai dua sayap utama Islam di Indonesia. Hasyim Muzadi adalah Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) 1999-2000, sementara Din Syamsuddin adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015. (MN)