PWMU.CO– Mitigasi Bencana Alam dikemas dalam bentuk tampilan drama musikal menjadi cara yang menarik.
Itu dilakukan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya saat menggelar Assembly Learning di halaman sekolah, Rabu (7/12/2022).
Gerak tari dan lagu dengan konsep cerita apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana alam ikuti 101 siswa kelas III.
Assembly Learning merupakan ajang berkumpul siswa dan berkolaborasi untuk melakukan gerak tari dan lagu berisi adegan-adegan yang mengandung muatan edukasi sesuai tema Mitigasi Bencana Alam.
Alur cerita dan adegan disusun tim teaching guru kelas III. Adegan-adegan tersebut dibagi untuk empat kelas menjadi alur drama. Pertama, kelas III Klarinet menampilkan tari anak gembala, tari memotong padi, dan tari ayo berkumpul.
Kedua, kelas III Tamborin menyuguhkan tari padang bulan, tari pohon serta simulasi tanah longsor dan gempa dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Ibu Pertiwi.
Ketiga, Kelas III Harmonika menyanyi Mars Basarnas dan tari waspada bencana.
Kempat, kelas III Angklung memeragakan adegan simulasi mitigasi gempa saat di gedung, simulasi mitigasi gempa saat di pantai lalu ditutup dengan menyanyikan lagu Bila Ada Gempa.
Adegan-adegan yang diperankan dalam tari dan lagui menjadi contoh dan pembelajaran bagi siswa. Seperti belajar cara menyelamatkan diri saat banjir, menyelamatkan diri saat terjadi gempa serta menyelamatkan diri saat terjadi gempa dan tsunami di pantai.
Novita Dwi Larasati SPd, salah satu guru kelas III yang juga pelatih tari mengatakan, semua siswa terlihat larut dalam suasana cerita assembly. ”Alhamdlulillah dengan latihan kurang dari sepekan, siswa dapat menampilkan gerak dan tari dengan baik,” ungkapnya.
Donasi Gempa Cianjur
Cerita dan gerakan kompak, didukung backsound musik yang mengiring menambah penghayatan siswa tentang cerita yang mereka perankan. Penata musik dikerjakan Eko Wahyudi SPd.
Kania Praznajanita Harindra, siswa kelas III mengatakan, ”Assembly ini seru! Aku bisa tampil sama teman-teman,” ungkapnya.
Gandes, panggilan akrabnya menambahkan, kegiatan assembly dia jadi tahu cara menyelamatkan diri jika bencana terjadi. ”Aku jadi narrator dan teman-teman yang lain ada yang jadi mobil ambulance, pohon, penduduk desa, anak pantai, dan siswa SD,” katanya.
Di akhir acara, Sekolah Kreatif SDM 16 berdonasi untuk Sekolah Muhammadiyah Cianjur yang terkena bencana gempa bumi.
Kepala Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya, Suyono SSi mengatakan, kegiatan mitigasi bencana ini memberikan siswa pengalaman belajar empati kepada saudara yang terkena musibah di Cianjur salah satunya.
Shofwan Hidayat SHum, Koordinator Assembly kelas III menyampaikan, Program Pembelajaran Assembly ini telah berlangsung sejak tahun 2005. “Kegiatan ini menjadi agenda rutin sekolah yang biasanya diadakan pada akhir semester I,” katanya.
Tema mitigasi bencana alam berdasarkan pelajaran di kelas pada semester I. Siswa kelas III juga pernah berkunjung ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya saat pembelajaran outdoor.
Penulis Agus Mulyadi, Riska Oktaviana Editor Sugeng Purwanto