PWMU.CO – Manusia mempunyai potensi meremehkan hal-hal yang kecil. Tapi umat Islam diimbau jangan sekali-kali meremehkan kebaikan walaupun kecil. Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Afifun Nidlom SAg menyampaikan hal itu dalam ‘Pengajian Ahad Pagi’ di Masjid Baiturrohman Komplek MI Muhammadiyah 27 Wonorejo, Surabaya, Ahad (19/3).
“Seperti ketika bertemu tetangga jangan mbesengut (cemberut), apalagi bertemu suami. Walau di akhir bulan seorang istri tetap menunjukkan wajah berseri seri,” kata Nidlom memberi contoh hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.
(Baca: Kebahagiaan yang Sejati Itu Bisa Diraih dengan Iman, Ilmu dan Amal)
Perbuatan kecil lainnya yang sering diremehkan adalah ketika berbicara dengan dengan orang. “Berbicaralah dengan cara yang baik dan lemah lembut,” ujarnya. Hal kecil lainnya, tambahnya, adalah toilet. Menurtunya, jika di toi;et masih ada tulisan “siramlah sampai bersih”, itu berarti warganya belum punya kesadaran tentang kebersihan.
“Pagi tadi dalam perjalanan ke sini, saya mendengar berita di radio bahwa dalam bulan Maret ini saja ada 33 korban meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Surabaya. Hal ini disebabkan karena kurang kehati-hatian pengendara dan meremehkan hal-hal kecil saat di jalan raya,” ungkap dia sambil memberi contoh pelanggaran marka jalan atau menerobos lampu lalu lintas.
(Baca juga: Jadikan Kebaikan sebagai Inspirasi Orang Lain untuk Berbuat Baik)
Oleh sebab itu, ujarnya, Nabi Muhammad SAW berpesan, “Janganlah sekali-kali meremehkan kebajikan meski kecil.” Nidlom menjelaskan, bila ditelaah hadits-hadits Nabi SAW, kita dapati redaksi pesan tersebut diulang-ulang pada kasus tindakan-tindakan yang sederhana.
“Seperti, berbicara dengan perkataan yang memuliakan, tidak menghina pemberian yang kecil, menampilkan wajah yang berseri ketika bertemu orang, dan kebaikan sederhana lainnya,” ungkapnya.
(Baca juga: Temukan STNK Tak Berharap Imbalan, Kisah Juru Parkir Sengkaling Kuliner)
Padahal, tambah Nidlom, hal-hal kecil yang diremehkan bisa berakibat fatal. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits. Waktu itu, jelas Nidlom, Rasulullah SAW dan beberapa sahabat mendengar tangisan yang menyayat hati ketika melewati pekuburan. Lalu seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, apa yang menyebabkan orang tersebut disiksa di kuburnya? Nabi menjawab, karena kurang bersih dalam bersucinya (dari hadas kecil).
Dalam kesempatan itu Pimpinan Cabang Rungkut (PCM) berbagi kebahagiaan kepada warga dengan memberikan 100 paket sembako dan uang beli elpiji bagi warga yang kurang mampu.
(Baca juga: Juru Dakwah Jangan Hanya Menunggu Panggilan, Harus Proaktif Mengedukasi Masyarakat)
Menurut Ketua PCM Rungkut H Faisal Haqqi SE, syiar Muhammadiyah harus tetap adem, memberi manfaat,dan menebar nilai positif dengan aksi nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
“Jika umat senantiasa dirawat dan diperhatikan insyaallah mereka akan dengan kesadaran diri akan menjadi pribadi yang senantiasa menegakkan hukum allah dalam kesehariannya,” ujar Faisal yang juga bersyukur karena walimurid MI Muhammadiyah 27, jamaah masjid, dan warga sekitar sangat antusias untuk mengikuti pengajian dari awal hingga akhir. (Ferry Yudi AS)