Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter; Liputan Evi Damayanti, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jawa Timur, menggelar simulasi prosesi akad nikah dalam rangka Penilaian Proyek Karakter bagi siswa kelas XII. Kegiatan ini berlangsung Senin-Selasa (12-13/12/2022).
Prosesi akad nikah diawali dengan Tari Sekar Giri sebagai cucuk lampah dan berfungsi sebagai pengantar di garda depan rombongan pengantin.
Dewi Musdalifah, Guru Seni Teater Smamsatu, menjelaskan Tari Sekar Giri diciptakan dari perjuangan Putri Cempo menyiarkan agama Islam, diambil dari seni Terbang Jidor.
“Tarian ini melambangkan bahwa pernikahan merupakan syiar agama Islam, sebuah peristiwa yang luhur dan sakral bermakna ibadah kepada Allah SWT,” ujarnya pada PWMU.CO, Senin (12/12/2022).
Setelah Tari Sekar Giri, acara dilanjutkan dengan prosesi meminta doa restu orangtua yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Ainul Muttaqin SP MPd, sang Kepala Smamsatu Gresik.
Prosesi ini dilakukan dengan memasangkan peci dan menyematkan bunga sebagai simbol doa yang terus merekah dan mengiringi sepanjang pernikahan.
Ainul menyampaikan, praktik pernikahan kali ini cukup unik dan menarik karena berbarengan dengan pernikahan anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, yang tengah diadakan di Solo.
Menurutnya, pernikahan adalah momentum menyatukan banyak orang, banyak jiwa, rasa dan pikiran. “Bagi laki-laki menikah adalah amanah, bagi perempuan adalah tanggungjawab. Dan ini harus dipegang teguh prinsipnya karena memiliki beban yang besar,” tuturnya.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan iring-iringan pengantin dari Smamsatu Gresik menuju Masjid Al Khoory Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tempat akad nikah berlangsung.
Seluruh siswa kelas XII mengambil peran dalam rangkaian prosesi pernikahan, mulai dari petugas KUA, wali nikah, saksi, qori, khatib dan sebagainya.
Belum Halal
Setelah rangkaian prosesi akad nikah dibacakan, Anas Thohir SAg MPdI, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Smamsatu, menyampaikan hasil evaluasi dalam penilaian proyek karakter praktik akad nikah.
“Secara keseluruhan sudah terlaksana dengan sangat baik. Ada yang menjadi perhatian saya tadi yaitu penyematan cincin untuk mempelai. Tidak bersentuhan. Jadi bagus ya, mereka paham bahwa memang ini tidak perlu, karena masih praktik, bukan sungguhan dan bukan mahram. Jadi belum halal untuk bersentuhan lawan jenis. Semoga bisa menjadi bekal bagi mereka kelak,” ujarnya.
Adapun siswa yang menjadi mempelai pria, Muhammad Affan Mudzakki Ar Ridho Kelas XII MIPA 1. Sedangkan mempelai perempuan Riyanti Tsaniya Putri XII MIPA 1.
Affan menyampaikan kesannya saat mengikuti rangkaian simulasi prosesi akad nikah. “Sangat deg-degan sekali dan senang. Deg-degannya karena ini pengalaman pertama mengucapkan ikrar akad nikah,” ujarnya.
Dia senang karena support dari sekolah dan konsepnya memang tidak main-main. Jadi serasa beneran. Dari mulai antaran, iring-iringan hingga prosesi akadnya semuanya total.
“Ini juga memberi gambaran bagi saya untuk ke depannya supaya tahu,” ujarnya pada tim PWMU.CO saat hendak melaksanakan tugas, Senin (12/12/2022)
Editor Mohammad Nurfatoni