PWMU.CO – Guna menangkal pengaruh negatif budaya hedonis di kalangan mahasiswa, Bidang Immawati Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Brawijaya mengadakan Kelas Inspirasi Muslimah (KEEPS), di Masjid Al-Khairat, Kota Malang, Sabtu (18/3).
Hadir sebagai narasumber Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah (MPK PDA) Kota Malang Uzlifah. Dalam paparannya ia menyatakan, salah satu faktor yang menyebabkan budaya intelektual (literasi dan diskusi) yang dulunya akrab di kalangan mahasiswa mulai bergeser adalah kehidupan hedonis mahasiswa.
(Baca: IMM Jangan Latah dan Tidak Berpendirian dan Tugas IMM Itu Menjaga Ideologi Muhammadiyah)
Padahal, lanjut Uzlifah budaya hedonis adalah faktor utama yang mengakibatkan terjadinya degradasi moral di kalangan mahasiswa. Karena budaya hedonis membuat mahasiswa mudah terjerumus dalam pola-pola pergaulan bebas dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba, hingga terjebak dalam prilaku seks bebas.
”Nah, inilah tantangan berat yang harus dihadapi oleh aktivis mahasiswa sekarang. Khususnya aktivis Immawati. Di tengah budaya hedonisme, IMM yang merupakan organisasi dakwah harus mampu menjaga semangat jihad. Bahkan semangat itu harus benar-benar dikobarkan pada setiap pribadi aktivis IMM,” ujarnya di hadapan para Immawati (kader putri IMM).
Lebih lanjut Sekretaris HQ Center ini lantas mengajak para Immawati untuk bisa konsisten mengajak, mengingatkan dan sekaligus memberi teladan kepada para mahasiswi untuk mengenakan jilbab atau kerudung secara sempurna dan istiqomah.
(Baca juga: Pesan Pelantikan IMM: Jadilah Mahasiswa yang Kreatif dan Inovatif)
”Saat ini mahasiswi banyak yang tidak faham dengan makna hijab yang sesungguhnya. Mereka pun cenderung mengabaikan penggunaannya. Padahal, hijab itu wajib hukumnya untuk muslimah,” tegasnya.
Di akhir paparannya, Uzlifah pun mendorong Immawati agar tidak apatis dengan kehidupan politik kampus. Sehingga Immawati bisa berperan mengambil langkah-langkah strategis dan politis dalam setiap kebijakan maupun aktivitas di kampus. ”Tapi, setiap tindakan harus senantiasa sejalan dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar dan semangat fastabiqul khairat,” tandasnya.(aik/aan)