Musywil Ke-16 dengan 16 Qari dan Reog 16 Dadak Merak; Liputan Ismini, Tim Media Center Musywil, Kontributor PWMU.CO Ponorogo
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur yang akan digelar di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) pada 24-25 Desember 2022 akan menyuguhkan berbagai persembahan unik. Di antaranya penampilan 16 pembaca Ayat Suci al-Quran (qari) dan Reog 16 Dadak Merak.
Koordinator Acara Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim, Ns Elmie Muftiana MKep, mengatakan, panitia akan menghadirkan 16 qari dari Pondok Tahfidhul Quran Ahmad Dahlan Ponorogo. Sementara Reog 16 Dadak Merak berasal dari amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan paguyuban kesenian reog.
“Jadi mengusung penampilan 16 qari dan 16 dadak merak ini diambil dari filosofi Musywil yang ke-16 ini, dengan menunjukkan kearifan lokal,” ujarnya, Jumat (16/12/22).
Ia memaparkan konsep tersebut pada awalnya ditawarkan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, hingga memperoleh persetujuan dan dilakukan pembinaan.
“Karena memang seperti penampilan 16 qari secara bersamaan ini tentunya memerlukan latihan-latihan yang khusus. Mengingat vokal dari masing-masing qari berbeda, dan ini membuat nada suara menjadi unik,” ujarnya.
Begitu juga dengan penampilan Reog 16 Dadak Merak yang akan mengiringi tamu menuju arena Musywil. Mereka yang terlibat telah melakukan latihan-latihan sehingga siap untuk tampil pada pembukaan nanti.
Di antara AUM dan paguyuban seni reog yang digandeng panitia adalah Reog Dadak Merak dari Simo Budi Utomo Umpo; SMK Muhammadiyah 1 (Mutu) Go dengan satu dadak merak; SMK Muhammadiyah 3 Dolopo dengan dua dadak merak, SMK Muhammadiyah Prambon, Nganjuk satu dadak merak; SMK Muhammadiyah 2 Tulungagung dengan satu dadak merak: dan SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo) dengan dua dadak merak.
“Penampilan Reog 16 Dadak Merak ini pun luar biasa karena semua dari berbagai macam latar belakang dan disatukan dalam kegiatan besar,” terangnya.
Dadak merak adalah sebutan untuk topeng yang digunakan dalam tarian reog Ponorogo berupa kepala harimau yang dihiasi mahkota dari bulu burung merak.
Elmi berharap setelah musywil berakhir penampilan-penampilan disajikan dengan penuh filosofi tersebut mampu menyatukan langkah, harapan, dan irama, mengingat ada peserta dari 38 kabupaten di Jawa Timur ini dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Semoga nanti apa yang kita suguhkan bisa memberi kesan positif kepada semua yang hadir,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni