Ada Praktik Mandi Besar di Tazkiyatun Nufus SDMM; Liputan Zaki Abdul Wahid, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Sebanyak 158 siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Tazkiyatun Nufus, di aula sekolah, Kamis (15/12/2022). Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru-guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (Ismu) SDMM di sela acara class meeting dalam rangkaian penilaian akhir semester (PAS).
Acara dibuka oleh Koordinator Kurikulum SDMM Athiq Amiliyah SPd. Dia menyampaikan pesan kepada siswa-siswi untuk berfokus dalam mengikuti acara tahunan ini. “Kegiatan hari ini berguna sampai kalian besar, amal ibadah, pembinaan karakter untuk bekal kalian hidup ketika dewasa,” pesannya.
Guru Matematika ini mengungkapkan Tazkiyatun Nufus ini adalah kali pertama diadakan secara tatap muka setelah pandemi Covid-19. “Sebelum cobaan pandemi kita sudah mengadakan kegaitan ini. Maka jangan kalian sia-siakan, khususnya yang kaitannya dengan praktik ibadah,” tuturnya.
Penanggung Jawab Ismu SDMM Achmad Faizun SSos mengungkapkan pentingnya kegiatan ini agar memiliki kemampuan melaksanakan thaharah (bersuci) dengan sempurna, mampu membentengi diri dari pengaruh lingkungan ,dan mampu menunjukkan sikap akhlakul karimah sebagai pelajar Muhammadiyah.
“Generasi sekarang memang sudah berbeda maka perlu kita bentengi mereka dengan kegaitan tazikyatun nufus,” ujarnya. Faizun, sapaannya, kemudian menjelaskan bahwa kegiatan tazkiyatun nufus dilakukan setiap tahun. Biasanya sebelum pandemi, anak-anak diminta berpuasa sunnah Senin-Kamis dan ada menginap serta shalat malam.
“Namun kali ini berbeda. Kami kemas dari pagi hingga malam, yang juga ada materi tentang bagaimana karakter pelajar Muhammadiyah,” kata dia.
Praktik Mandi Besar
Ketika sesi materi dimulai siswa-siswi berkumpul di aula. Sebelumnya mereka harus dibagi menuju kelas masing-masing: kelas khusus pelajar putri dari kelas IV, kelas V, dan kelas khusus pelajar putra kelas IV dan kelas V.
Pada sesi materi pertama tentang thaharah di aula, jenjang kelas V putra dibekali cara mandi junub atau mandi besar oleh Achmad Nazarudin MPd.
Nazar sapaannya, menjelaskan teori tata acara mandi besar. “Mandi besar tidak hanya ketika kita bermimpi basah, padahal kita setiap mau shalat Jumat pun kita disunnahkan mandi besar,” terangnya.
Secara runtut dan teratur melalui tayangan silde, Nazar memaparkan tata cara mandi besar mulai dari niat dalam hati hingga berwudhu sebelum membasuh seluruh tubuh dengan air.
Setelah memberikan sesi teori tata cara mandi besar, anak-anak diajak ke tempat wudhu di sisi selatan gedung SDMM.
Mochammad Kalihulfalah Wulidannahar Azza’imi dari Kelas V Ibnu Firnas dijadikan figuran dalam peragaan mandi besar di hadapan teman-temannnya. “Anak-anak antusias karena ini memang baru pertama, sebagian anak-anak baru tahu tentang materi dan praktik untuk mandi besar, biasanya hanya materi saja,” ujar Nazar. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni