Kisah Orang Tua dan Bintang Laut oleh Abu Nasir, Ketua PDM Kota Pasuruan.
PWMU.CO– Seorang lelaki tua berjalan menyusuri pantai sambil memunguti bintang laut yang terdampar di pasir.
Jalanya pelan. Wajahnya menunduk. Matanya melihat kiri kanan di sepanjang jalan yang ia lalui. Sesekali ia membungkukkan badan. Sampai jauh ia terus berjalan.
Setiap kali menemukan bintang laut, segera ia ambil. Dilihat sesaat lalu dilemparnya ke laut. Ombak akan membawa bintang laut itu ke habitatnya kembali.
Seorang pemuda yang berpapasan dengan lelaki tua itu menghentikannya dan bertanya.
“Pak tua, apa yang kau lakukan? Aku perhatikan kau selalu melempar sesuatu ke lautan?”
“Anak muda..” katanya. ” Aku sedang mencari bintang laut yang terdampar di pantai ini. Setiap kali menemukannya, aku lempar ke laut agar dia kembali ke habitatnya.”
Anak muda itu mengernyitkan dahi. Seraya berkata,”Orang tua, begitu banyak bintang laut di tepi pantai ini. Langkah kakimu tak akan sanggup menemukan mereka semua. Tetap saja mereka akan mati pada akhirnya. Betapa sia-sianya apa yang kau lakukan ini.”
Mata lelaki tua itu menatap teduh sang pemuda. Wajahnya tanpa ekspresi. Tangan kanannya memegang pundak si pemuda. Dengan tenang ia berkata:
“Anak muda. Kau benar. Aku tidak akan bisa membuat hidup semua bintang laut yang tercecer di pantai ini. Tapi paling tidak…aku bisa menolong dan membuat hidup….”
Sesaat ia membungkuk untuk memungut seekor bintang laut dan ditunjukkankannya kepada sang pemuda. Lalu melemparkannya ke laut sambil melanjutkan perkataannya,”Bintang laut yang satu ini.”
Kemudian lelaki tua meninggalkan pemuda itu yang masih diam termangu.
Sempurnanya Kebaikan
Kita tidak mungkin melakukn semua kebaikan. Kita tidak bisa membantu semua orang.
Kita tidak akan sanggup menyelamatkan banyak hal. Kita juga tidak mungkin menolong setiap orang yang kita cintai dan kita sayangi.
Namun satu kebaikan yang kita lakukan pasti tidak akan sia-sia. Satu kebaikan yang kita lakukan sebesar biji sawipun akan bisa membantu, menolong dan menyelamatkan orang yang sedang membutuhkan.
Tahukah kita bahwa selain kewajiban, ada kebaikan yang bernilai tinggi di hadapan Allah swt?
Al-Quran menyebutnya dengan istilah al-birru (kebaikan yang sempurna).
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, sungguh Allah Maha Mengetahui. (Ali Imran: 92)
Al-Baghawy memaknainya dengan :
” هو الكما ل الخير حتي يبلغ رضي الله والجنۃ ‘
Sempurnanya kebaikan sehingga seorang hamba yang melakukannya akan memperoleh ridho Allah dan surgaNya”
Jangan pernah lelah berbuat baik. Jangan terbetik dalam hati untuk berhenti melakukan kebaikan.
Istiqomahlah dengannya! Rasakanlah nikmatnya!
Satu kebaikan yang kau lakukan, sekecil apapun itu akan dibalas oleh Allah dengan sepuluh kali lipat.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ
_Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula._ (Al Zalzalah: 7-8)
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Al An’am: 160).
Kebaikan yang kita lakukan akan menghapus dan menghilangkan dosa dan kesalahan.
Satu kebaikan yang kita lakukan insyaallah akan menghidupkan dan memberi kehidupan.
Karena dalam perspektif Allah swt
وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗ
Siapa yang menghidupkan dan memberi kehidupan satu manusia hakikatnya ia telah menghidupkan dan memberi kehidupan seluruh manusia. (Al-Maidah 5: 32 )
Dalam Musyawarah Wilayah ke 16 Muhammadiyah Jatim, 24-25 Desember 2022 nanti alangkah baiknya andai kita saling menebar kebaikan, menggembirakan, dan menghidupkan sehingga menghasilkan pimpinan dan program yang produktif dan konstruktif.
Editor Sugeng Purwanto