IGABA Banyuwangi Gelar Diklat Pemantapan Kurikulum Merdeka, liputan Kontributor PWMU.CO Kabupaten Banyuwangi Taufiqur Rohman.
PWMU.CO – Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Banyuwangi menggelar Diklat Pemantapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kamis-Sabtu (15-17/12/2022).
Diklat yang dilaksanakan di Aula SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi ini mengusung tema Menyongsong Indonesia Emas dengan Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila di Fase Pondasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 97 peserta dan dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banyuwangi Robithoh SPd. Peserta diklat ini adalah para kepala dan guru TK Aisyiyah di zona 3 dan 4. Mulai dari Kecamatan Tegaldlimo, Cluring, Gambiran, Tegalsari, dan Genteng. Bertindak sebagai pemateri, Nurul Azizah MPd, Nur Hidayah SPd, dan Nanik Puji Astutik SPd.
Materi Diklat
Ketua Pelaksana sekaligus Koordinator zona 3 dan 4 Vivien Dwi SPd menjelaskan, tujuan diklat ini memberikan pembekalan kepada Tenaga Pendidik Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) yang tahun depan sudah diwajibkan menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajarannya.
“Ada enam materi yang disampaikan dalam diklat ini. Yaitu Visi-misi Kurikulum Merdeka, Peta Konsep, Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar, Peningkatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan Asesmen,” jelasnya.
Menurutnya, diklat yang digelar selama 3 hari ini berlangsung dengan lancar. Peserta mengikuti acara dengan tertib. “Alhamdulillah kegiatan Diklat berjalan lancar meskipun sebagian peserta mengajak anak TK-nya. Mereka tetap menyimak materi yang disampaikan pemateri dengan seksama,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala TK Aisyiyah 1 Kecamatan Genteng Chairil Hidayat SPd mengungkapkan rasa senangnya.karena dapat mengikuti acara ini mulai awal hingga akhir. “Kami akan terapkan hasil diklat ini di sekolah,” tegasnya.
Rasa senang itu juga dinyatakan oleh peserta lain, yaitu guru TK Aisyiyah Kecamatan Gambiran Hikmah Mardini SPSi. “Saya sangat senang dapat ikut diklat ini. Banyak ilmu yang saya peroleh, salah satunya bagaimana cara menyusun modul ajar,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.