Wisata Kuliner Batam, dari Mi Tarempa hingga Gonggong; Liputan Mohammad Nurfatoni dari Batam.
PWMU.CO – Bepergian ke Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), tak lengkap tanpa menikmati kuliner khasnya. Salah satu makanan yang terkenal adalah mi tarempa, seperti yang ditawarkan oleh Restoran Mie Terempa’k yang berlokasi di Ruko Royal Sincom Blok D No 15-16 Batam Center.
Berbagai rasa mi yang aslinya berasal dari Kabupaten Anambas, Kepri, itu disuguhkan di situ. Ada rasa originil dengan tiga jenis sajian: kering, lembab, dan basah. Ada pula rasa seafood, dan lain-lain.
“Enak,” kata Zada Kanza Makhfiya Mohammad, wisatawan dari Gresik, yang Selasa (20/12/2022) siang itu menjajal mi tersebut. Satu porsi mi tarempa lembab seharga Rp 16 ribu, dia lahap tak tersisa.
Selain mi tarempa, luti gendang adalah kuliner khas Batam. Snack berbentuk oval dengan warna coklat itu adalah roti dengan isi semacam abon dari ikan. Tidak hanya bisa dinikmati di tempat, jajanan yang sebiji seharga Rp 3 ribuan ini bisa juga dijadikan oleh-oleh. Boleh pilih yang sudah matang, atau jika perlu disimpan agak lama, dapat membeli yang setengah matang.
Makanan yang juga khas di Pulau Batam atau Pulau Bintan dan daerah lain di Kepri, adalah otak-otak ikan. Jangan dibayangkan seperti otak-otak Muzanah Gresik yang berukuran jumbo karena terbuat dari satu ekor ikan bandeng besar. Otak-otak ikan di Batam bisa disebut sebagai otak-otak mini.
‘Camilan’ yang dibungkus dengan daun kelapa dan disajikan dengan dibakar laiknya sate itu hanya berukuran panjang 15 cm dengan diameter kurang dari 1 cm. Di Kabupaten Bintan, otak-otak mini ini dibanderol Rp 2 ribu per biji. Biasanya membelinya minimal 10 biji.
“Isinya ikan parang-parang yang sudah dihaluskan dengan bumbu cabai bawang merah dan putih, kunyit, ketumbar, gula, serta garam,” kata Patma, penjual otak-otak ikan di lokasi wisata Gurun Pasir dan Danau Biru di Kabupaten Bintan, Ahad (18/12/2022). Dia mengaku, sehari bisa menjual 300 biji di lokasi wisata yang banyak didatangi wisatawan dari Singapura itu. Selain ikan parang-parang, ada juga yang menggunakan ikan tengiri.
Surga Seafood
Sebagai kota di pulau, Batam adalah surganya seafood. Saat PWMU.CO dijamu makan malam oleh keluarga Agus Andrianto di Love Seafood, Sabtu (17/12/2022), restoran besar yang berada di jantung kota itu penuh sesak oleh pengunjung yang sebagian adalah turis Singapura. Mereka sedang menikmati seafood Batam.
Selain makanan laut seperti kepiting, rajungan, cumi-cumi, udang, atau ikan, seafood khas Batam adalah gonggong—kalau di Jawa semacam kreco yang hidup di air tawar. Cara memakannya dengan mencungkil dari cangkangnya memakai tusuk gigi. Tekstur dagingnya lembut, sangat nikmat dimakan sambil dicocol sambal hijau.
Bahkan di Batam, seafood bisa langsung dinikmati di atas pantai, seperti di restoran apung Jawa Melayu Laut yang berlokasi di kawasan Tanjung Piayu, Batam. Di sini, selain jenis-jenis seafood di atas, tersedia cumi hitam (ikan nus) seperti yang ada di daerah pantura Tuban dan Lamongan, Jawa Timur.
Adapun minuman khas Batam, adalah teh tarik. Minuman khas orang Melayu, termasuk di Malaysia, ini disebut teh tarik, karena cara membuatnya ditarik (dipindahkan) dari dua gelas secara atraktif. Tidak seperti teh pada umumnya, teh tarik ada rasa susunya.
Oh ya, kalau sedang di Batam, jangan salah pesan teh ya! Untuk es teh, sebutannya adalah teh obeng. Konon obeng berasal dari kata openg, bahasa suku Tionghoa yang berarti dingin. Karena agak sulit dilafalkan maka diucapkan obeng. Jadi bukan obeng sebagai alat pemutar sekrup. Sedangkan untuk teh panas, sebutannya teh o. (*)