PWMU.CO – Di zaman sekarang ini, seseorang lebih khawatir kehilangan sandalnya yang mahal ketimbang kehilangan keimanannya. Padahal, menurut Sam’un MAg keimanan seseorang itu sangatlah berharga dan tidak ternilai harganya.
”Saat ini memegang erat dan menjaga keimanan kok terasa sulitnya. Bahkan, banyak orang yang lebih khawatir kehilangan sandal dari pada kehilangan keimanannya,” ujar Sam’un dalam Kajian Setiap Ahad Ketiga (Siaga) Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung, Surabaya, Ahad (19/3) siang kemarin.
(Baca: Jangan Remehkan Kebaikan-Kebaikan Kecil, sebab Dampaknya Besar)
Sam’un lantas mengungkapkan, di saat negara membutuhkan stabilitas politik dan keamanan, maka negara akan sesegera mungkin mengucurkan anggaran yang begitu besar. ”Dana yang begitu besar itu dikeluarkan tidak lain untuk menjaga stabilitas politik ataupun keamanan negara,” ujarnya.
Lalu, tanya Sam’un, ketika sesorang berkeinginan untuk menjaga stabilitas keimanannya, berapa anggaran yang harus dikeluarkan? Padahal, dengan terjaganya iman itu seseorang termasuk hamba yang unggul.
Maka dari itu, Sam’un pun mengajak para jama’ah untuk senantiasa meningkatkan kadar keimanannya. ”Jangan sampai kita lemah iman melawan orang-orang kafir, dan jangan bersedih apabila mendapat musibah. Semuanya itu sudah ada balasannya sendiri dari Allah SWT,” paparnya.
(Baca juga: Kebahagiaan yang Sejati Itu Bisa Diraih dengan Iman, Ilmu dan Amal)
Di akhir tausiyahnya Sam’un menegaskan kembali bahwa sebagai hamba yang beriman, kita dituntut untuk senantiasa ber-fastabikhul khairat untuk urusan dunia maupun akhirat. ”Jangan seperti orang yahudi yang hanya berlomba-lomba dalam urusan dunia,” Sam’un mengingatkan sembari membacakan Qur’an Surat S Al-Maidah Ayat 62.
Perlu diketahui, penyelenggara teknis atau even organizer (EO) Kajian Siaga tersebut adalah Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar (IPM) SMA Muhammadiyah 9 Surabaya.(mat/aan)