PWMU.CO– Empat karakter IPM disampaikan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr Sukadiono saat membuka Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) IPM Jawa Timur di Pendapa Ronggosukowati, Pamekasan, Madura, Jumat (16/12/2022).
Sukadiono mengatakan, pelajar Muhammadiyah diharapkan memiliki sikap ta’awanu alal birri wat taqwa yang berproses menjadi pelajar terdidik dengan nilai keislaman dan semangat dakwah.
Dia menyampaikan empat karakter IPM yang harus dimiliki kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Pertama, bersikap kritis dalam berpikir dan kooperatif dalam perbuatan.
”Perlu saran yang membangun, kritikan dan motivasi. Seperti Konpiwil inilah, jika IPM Jawa Timur ke depan ingin baik ya harus banyak mengadakan kegiatan literasi dan pengetahuan,” tuturnya.
Kedua, bersikap efisien. Ketika ada persoalan, harus menyelesaikan dengan bijak, sikap kedewasaan dan kerukunan.
”Jangan sampai berbuat anarkis dan perbuatan yang justru memberi dampak negatif pada kita. Jangan sampai ketika menghadapi permasalahan, justru menambah masalah baru,” tegas Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Ketiga, taat pada aturan. Organisasi memiliki aturan untuk disiplin. Contoh mengikuti agenda Konpiwil, tidak boleh merokok.
”Dari situ, muncul pelajar madani yang sekarang dipakai motto IPM Jawa Timur. Maka dari aturan yang ada ini kita sami’na wa atho’na,” ujarnya.
Keempat, disiplin waktu, kegiatan, dan lainnya. Ini sangat penting. Jangan sampai acara Konpiwil ini molor hanya karena ulah kita. Dia mengingatkan isi surat al-Ashr: 1-3.
Dia mengatakan, kalau menerapkan empat karakter tersebut, pasti menjadi pelajar yang terdidik sikap dan pemikirannya. ”Ini mengantarkan IPM semakin jaya,” katanya.
Konpiwil dilaksanakan selama tiga hari dihadiri Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Timur. Acara Sabtu (17/12/2022) dihadiri IMM, Lazismu, Nasiyah, Aisyiyah, Ketua PDM Pamekasan, Ketua PP IPM bidang Asbo, Faris Hamdan, Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam SPsi, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.
Ketua Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur Nafis Zamani mengajak bangkit kembali setelah pandemi untuk mencerahkan dakwah keislaman.
”Dalam bermusyawarah ini kita harus mengevaluasi kinerja kami supaya teman teman bisa mendukung setiap kegiatan dan acara yang kita lakukan bersama sama,” ujarnya.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto