Guru SD Mugeb Ini Akhirnya Dilantik Jadi Kader Muda Tapak Suci; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Salah satu guru terbaik SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Rahmat Arianto SPd bisa bernapas lega. Setelah melalui ujian jenjang kader melati I, akhirnya dia dilantik sebagai Kader Muda Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah (TSPM) pada Ahad (18/12/2022).
Pelantikan kader TSPM se-Jawa Timur itu digelar Pimpinan Wilayah Tapak Suci 02 Jatim di Kota Probolinggo. Pelantikan spesial ini dihadiri Ketua Umum TSPM Jawa Timur periode 2013-2018 dan 2019-2024 yang juga berkiprah sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Ir HM Sasmito Djati MS PUa.
“Sebenarnya ujian ini diselenggarakan pada tahun 2020 karena digelar setiap dua tahun sekali. Tapi karena kemarin ada Covid-19 jadi diundur sampai tahun 2022. Alhamdulillah saya bisa ikut tahun ini,” terang Rahmat, sapaan akrab Rahmat Arianto yang sehari-harinya menjadi Koordinator Bina Prestasi Pengembangan Diri serta Koordinator Olahraga Seni, dan Teknologi di SD Mugeb.
Untuk bisa mengikuti ujian jenjang itu, dia telah melalui proses perkaderan yang panjang. Rahmat ikut Tapak Suci sejak tahun 2010, di mana dia masih duduk di bangku kelas I SMK Muhammadiyah 10 Mantup, Lamongan. Saat itu dia mengikuti jenjang siswa sampai 2016. Di jenjang siswa ini dia menjalani mulai jenjang putih, kuning, melati 1, melati 2, sampai jenjang melati 4.
Pada 2016, barulah Rahmat ikut ujian jenjang kader dasar. Tepatnya jenjang kader biru dasar tanpa melati di Padepokan Tapak Suci Lamongan.
Rahmat ternyata sudah mengajar Tapak Suci sejak 2012 di Pimpinan Ranting Desa Kedungsari. Dia menjadikan lahan masjid sebagai tempat latihan. Di samping itu, Rahmat mulai menjadi guru ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Bapak yang berdomisili di Lamongan ini juga aktif sebagai Sekretaris TS Cabang Mantub.
Dia bersyukur dirinya telah dilantik bersama 285 kader dari seluruh Jawa Timur dengan berbagai tingkatan. “Saya mewakili Lamongan dilantik bersama 28 kader lainnya. Karena meskipun bekerja di Gresik, tapi saya domisili di Lamongan dan aktif di Pimda Lamongan,” terangnya kepada PWMU.CO, Kamis (22/12/2022).
Hakikat Tapak Suci dan Pencak Silat
Sebagai kader sekaligus guru, dia pun menjadi lebih semangat dalam mendampingi para siswa SD Mugeb. Terutama saat ditunjuk sebagai pendamping lomba Tapak Suci di berbagai ajang perlombaan.
“Di Tapak Suci ini kita bergerak di bidang dakwah olahraga. Salah satunya dengan membina siswa-siswi kita agar bisa menjadi manusia yang memanusiakan manusia. Ini tidak jauh dari makna pencak silat itu sendiri,” lanjutnya.
Rahmat menyadari sekarang banyak orang ikut pencak silat tapi tidak memahami hakikat pencak silat. “Pencak adalah olahraga bela diri. Silat itu diambil dari Silaturahmi. Selain kita belajar bela diri, kita juga harus menyambung tali silaturahmi,” ungkapnya.
Dia menegaskan, ilmu pencak silat tidak ada yang mengajarkan keburukan. “Tapak Suci meluruskan makna pencak silat dan berdakwah amar makruf nahi munkar sesuai perjuangan Muhammadiyah,” tambahnya.
Adapun selama mengajar di SD Mugeb, dia bersyukur para siswa yang ikut Tapak Suci jauh dari sifat sok jagoan ketika di kelas. “Saya lihat anak yang ikut Tapak Suci di SD Mugeb ini justru punya energi positif. Jadi lebih menghargai sesama dan suka membantu. Contohnya, Jamal atau Alif Khalaf kelas V Eropa. Dengan orang lain lebih menghargai,” jelas dia.
Kecuali kalau diganggu duluan, lanjutnya, anak-anak biasanya menghindar dulu. Kalau ada yang keterlaluan saja tentu mereka akan membela diri dengan ucapan maupun tindakan.
Mochammad Nor Qomari SSi, Kepala SD Mugeb, pun merasa bersyukur karena tingginya semangat salah satu gurunya untuk meningkatkan kompetensi maupun keterampilan dalam membesarkan Tapak Suci di SD Mugeb, di Gresik, maupun lainnya. “Terima kasih atas atensi dan spirit Ustad Rahmat,” ujarnya
Dengan Rahmat berhasil menyematkan sabuk biru melati satu di dirinya, Ari berharap, “Ilmu, keterampilan, ataupun semangat itu terus dijaga, bahkan hingga nanti mencapai kader madya dan setahun ke depan sudah bisa menjadi pendekar.”
Sekretaris Foskam SD MI Jawa Timur itu menyadari, untuk mencapai jenjang pendekar tentu tidak mudah. “Maka saya berpesan pada Ustad Rahmat, pasti ada harapan untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan lebih bermanfaat bagi perkembangan Tapak Suci, khususnya di SD Mugeb,” tegasnya. (*)