Prof Din Syamsuddin (kiri) mengisi forum Dialog Pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Kamis (22/12/2022). (Istimewa/PWMU.CO)
Ancaman Robot Teman Hidup Manusia; Liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya Muhammad Zarkasi.
PWMU.CO – Smamda Tower, gedung baru milik SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, menjadi tuan rumah ‘Dialog Pendidikan’ yang diikuti perwakilan sekolah Muhammadiyah se-Surabaya, Kamis (22/12/2022).
Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr KH M Din Syamsuddin MA membahas ‘Tantangan Pendidikan Muhammadiyah di Era Society 5.0’. Prof Din–panggilan akrabnya–didampingi Moderator Alif Jatmiko MThI.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu Jakarta itu mengawali dialog dengan pujian. “Smamda Surabaya terbukti tidak hanya dari gedungnya, tapi juga dari jumlah pialanya,” ujar Prof Din bersambut tepuk tangan hadirin.
Prof Din lantas menjelaskan perkembangan teknologi seiring perkembangan manusia. “Manusia selalu berkembang secara bertahap, termasuk dalam peradaban dan merancang teknologi,” papar Alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo tahun 1975 itu.
Kemudian, dia mengenang pengalamannya ketika masih berkuliah di Amerika Serikat. Pada tahun 1990, alumnus University of California Los Angeles (UCLA) itu masih membutuhkan beberapa koin saat ingin menelepon keluarganya di Indonesia.
“Sekarang sudah berbeda. Sekarang zamannya serba digital atau istilahnya Internet of Things. Inilah revolusi industri yang tercepat. Semakin ke sini, komunikasi semakin mudah,” tambah dia.
Society 5.0
Dengan fakta perkembangan teknologi yang pesat ini, lanjut Prof Din, maka istilah society 5.0 ialah masyarakat yang memanfaatkan industri 4.0. Namun, menurutnya perkembangan yang pesat ini juga harus mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
“Jangan sampai teknologi justru membuat sisi kemanusiaan jatuh ke titik nadir. Contoh, kabar-kabarnya akan ada robot yang bisa menjadi teman hidup manusia. Bisa-bisa lembaga pernikahan sudah tidak diperlukan lagi karena manusia menikah dengan robot,” ungkap ulama kelahiran Sumbawa, 64 tahun lalu itu.
Prof Din berharap, sekolah Muhammadiyah bisa lebih berperan dalam menyikapi hal ini. “Sekolah Muhammadiyah harus bisa memastikan keseimbangan manusia dan kemanusiaan. Sekolah Muhammadiyah juga jangan hanya fokus pada sisi rohani sehingga melupakan soal jasadnya,” pungkas Prof Din.
Dalam kesempatan itu, Kepala Smamda Surabaya H Astajab SPd MM mengucapkan terima kasih kepada Prof Din dan istrinya Dr Rashda Diana Subakir.
“Hormat dan terima kasih kami kepada Profesor Din Syamsuddin bersama Ibu yang sudah hadir dalam kegiatan hari ini,” ucap Astajab.
Sebelumnya Prof Din berdialog dengan para wali siswa SD Muhammadiyah 1-2 Taman Sepanjang (SD Mumtaz). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN