Media Center, Liputan Musywil Rasa Muktamar; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah langsung dari Ponorogo. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Sejak pukul 06.30 WIB, 32 wartawan mengenakan rompi cokelat muda memenuhi Ruang TIC Gedung Pusat Informasi Pariwisata Alun-Alun Ponorogo, Sabtu (24/12/2022). Di punggung rompi mereka tercetak ‘Media Center Muhammadiyah Ponorogo’.
Sebelum menyebar ke seluruh penjuru Alun-Alun Ponorogo untuk memburu foto, video, maupun berita, mereka mengikuti briefing dan doa bersama. Pertemuan singkat itu dipimpin Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah awa Timur Sugeng Purwanto. Hadir pula rekannya, Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni. Keduanya sebulan jelang Musywil ini membimbing tim Media Center.
Sugeng, sapaannya, mengingatkan betapa berharganya kesempatan liputan di Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim itu. “Belum tentu liputan lima tahun lagi di Ponorogo. Hari ini kita terlibat di dalamnya,” ujar Sugeng, sapaannya.
Dia yakin, kemampuan literasi para wartawan sudah dan akan teruji. Sugeng mengapresiasi, “Selama sebulan sejak pelatihan, liputan media center luar biasa!”
Penilaian itu dia simpulkan dari jumlah berita yang masuk ke meja redaktur media online Jawa Timur itu untuk diedit lebih lanjut. “Supply berita lancar. Setiap harinya bagus-bagus semua, dimuat di media massa Muhammadiyah maupun umum. Bahkan ada berita yang tidak ada editan sama sekali di media massa,” terangnya.
Sugeng juga mengapresiasi ramainya konten di media sosial yang Media Center kelola. “Berkat peran media center yang menyebarkan sekian banyak berita, jumlah penggembira sangat besar. Terakhir 12 ribu penggembira,” imbuhnya.
Padahal waktu pelatihan dulu perkiraannya hanya akan ada 4 ribu penggembira. Di sinilah Sugeng menekankan, “Peran media sangat besar. Berkat kerja keras, kita sungguh-sungguh bersemangat. Pengaruhnya luar biasa!”
Sugeng berharap, Media Center harus kompak karena perlajanannya media massa atau media apa pun ke depan akan banyak gangguan. Apalagi, lanjut dia, ini berbasis volunteer.
Dia juga bersyukur, “Keterampilan (media center) selama sebulan sudah cukup berkembang. Beberapa teman kita tampil di Youtube tidak grogi. Itu sangat luar biasa. Apalagi liputan di lapangan sangat percaya diri sekali.”
Pria kelahiran Surabaya ini mengatakan, kinerja mereka bisa jadi portofolio ketika nantinya ingin melamar jadi wartawan. “Media internal Muhammadiyah orang PWMU.CO di manapun. Mereka bisa diterima media umum karena kualitasnya bagus. Padahal di media umum daya saingnya sangat tinggi. Ini akan jadi modal untuk bergerak di masa depan,” terangnya.
Mereka lantas serentak meneriakkan yel-yel penyemangat bersama-sama, “Musywil, sukses! Media Center, liputan Musywil rasa Muktamar! Ponorogo, ho’a-ho’e!”
Kemudian, mereka sigap menyebar untuk berburu data yang mereka butuhkan. Di ruang itu, tinggallah seorang pria yang fokus duduk menghadap laptopnya. Ialah Sunarno SPd, satu-satunya petugas Media Center yang menangani website resmi Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim.
“Saya menerima draft dari tim berita lalu mengunggahnya ke website. Sebelumnya, saya juga yang membuat website, melayout, dan sekarang memposting. Nanti akan mengarsipkan juga,” urainya.
Untuk menyiasati sinyal down, Sunarno sampai meletakkan ponselnya yang terhubung ke Internet di atas jendela. Dengan strategi itu, Sunarto bersyukur tidak ada kendala sampai sejauh ini.
Sementara itu, Koordinator Tim Berita Ismini SPd merasakan timnya mendapat tantangan lumayan besar. Karena di liputan langsung ini, bahkan sejak beberapa hari mendekati hari-H, dia dan timnya rela pulang lebih larut dan bangun lebih pagi dari hari-hari biasanya.
Untuk bisa totalitas membantu menyemarakkan Musywil dengan berbagai berita di hari-H, Ismini pun menitipkan anaknya yang masih berusia dua tahun ke orangtuanya. “Jadi harus benar-benar bisa bagi waktu,” ungkap Guru SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo itu. (*)