Gubernur Jatim: terima kasih Muhammadiyah ikut menidik anak-anak PMI di Malaysia, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran.
PWMU.CO – Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jatim di Alun-Alun Ponorogo dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (24/12/2022).
Dengan mengendarai helikopter dan mendarat di Stadion Batoro Katong Ponorogo, Khofifah memasuki Alun-Alun Ponorogo pukul 09.50 WIB.
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa terima kasihnya indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim per tahun dan tahun ini mengalami kenaikan sangat signifikan.
“Ini antara lain adalah support dari seluruh ikhtiar di amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan se-Jatim. Begitu juga AUM di bidang layanan kesehatan, serta di bidang layanan ekonomi,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, bersama memajukan kehidupan masyarakat bangsa dan negara, maka IPM menjadi bagian yang sangat penting untuk terus kita jadikan tolok ukur.
“Apakah pendidikan kita makin berkemajuan, apakah layanan kesehatan kita makin berkemajuan, dan apakah layanan ekonomi masyarakat kita juga makin berkemajuan,” ucapnya.
“Secara khusus kami juga berterima kasih kepada Muhammadiyah, ketika berkunjung ke Malaysia dalam rangka misi dagang, tapi kami juga bertemu dengan sanggar belajar,” imbuhnya.
Mendidik Anak-Anak PMI
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, secara khusus kepada para rektor Universitas Muhammadiyah se-Jatim. Tetapi lebih khusus lagi terima kasih kami kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sudah secara kontinyu mengirimkan mahasiswa KKN untuk menjadi pendidik anak-anak di sanggar belajar putra-putri para pekerja migran Indonesia (PMI).
“PMI yang ada di Malaysia, kalau tidak disapa melalui pendidikan sanggar-sanggar belajar, mereka umur 15 tahun ada yang tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis. Dan UMM sudah 4 kali mengirimkan mahasiswa KKN untuk menjadi pendidik di sanggar belajar,” ungkapnya.
“Maka selain kami menyampaikan terima kasih, juga mohon dengan hormat dan sangat, karena segmennya PMI juga kebetulan dari berbagai provinsi. Barangkali secara khusus nanti, izin Pak Haedar Nashir, ada memang kebijakan secara nasional universitas Muhammadiyah yang memungkinkan mengirimkan mahasiswanya KKN di sanggar belajar di Malaysia. Insyaallah akan sangat membantu proses untuk memberikan pendidikan bagi mereka,” tambahnya.
Jadi proses ini, sambungnya, sudah terakreditasi, sampai kelas 6 berati sama dengan Kejar Paket A. Sampai 3 tahun berikutnya setara dengan Kejar Paket B. Yang belum adalah mereka ingin mendapatkan akses untuk masuk kepada Kejar Paket C.
“Secara khusus memang kami ingin matur kepada Prof Haedar, ada beberapa provinsi yang jumlahnya cukup besar, banyak anak-anak dari PMI ada di provinsi Sumatera. Jadi ini adalah peran besar bagi Muhammadiyah yang sudah memberikan penguatan sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Yang kemudian melalui Musywil Ke-16 ini, bagaimana masing-masing sektor berkemajuan. Masing-masing sektor makin memberikan manfaat dan keberkahan,” terangnya.
Pemprov Jatim, menurutnya, ingin menyampaikan terima kasih atas seluruh partnership. Partnership Pemprov bukan hanya dengan PWM Jatim, tetapi juga dengan ortom-ortom di lingkungan PWM Jatim.
“Kami juga membangun partnership. Dan dengan partnership inilah insyaallah bersama-sama kita bisa mendorong percepatan kemajuan provinsi Jatim bersama-sama,” ungkapnya.
“Terima kasih. Selamat ber-Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim. Mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang luar biasa kita semua,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni