PWMU.CO – Pesawat Lion Air JT O 911 dari Bandara Juanda Surabaya dengan tujuan penerbangan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Selasa (21/3) pagi, dipenuhi rombongan Majelis Pembina Kesehatan Umum/Majelis Kesehatan (MPKU/MK) dan (Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah (JRSM/A) se-Jawa Timur. Dari kapasitas 189 seat, hampir separuhnya diisi para Ketua MPKU/MK dan Direktur dari JRSM/A.
“Sengaja MPKU PWM Jatim ‘mencarter’ Lion Air karena waktu keberangkatannya yang pas dengan agenda kegiatan di Bandung. Rombongan MPKU/MK dan Direksi JRSM/A Jawa Timur akan melakukan kaji banding ke RS Santosa dan RS Muhammadiyah,” ujar dr Sholihul Absor M Kes, Ketua MPKU Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
(Baca: Berharap Haedar Nashir Ikuti Langkah Raja Salman: IPO-kan AUM Kesehatan)
RS Santosa Bandung, kata Absor, adalah RS swasta Kelas A satu-satunya yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan lebih dari 50 perusahaan asuransi. “RS ini telah lulus Akreditasi JCI (Joint Comission International). RS Santosa terkenal dengan sebagai RS Santosa Sentral, karena mereka juga sebagai RS Jejaring,” kata Absor.
Saat ini, lanjutnya, RS Santoso memiliki RS satelit yaitu RS Santosa Kopo—RS Kelas B yang akan diproyeksikan sebagai Cancer Centre dan sedang proses pembangunan 2 RS Santosa di wilayah Jawa Barat. “Di RS santosa, kita akan belajar bagaimana membangun IT (teknologi informasi) yang terintegrasi antar-RS Santosa Sentral dan RS Satelit Kopo,” jelasnya.
“Kita juga akan belajar bagaimana strategi dan tata kelola pasien BPJS Kesehatan bagi RS Kelas A. Di mana kasusnya merupakan rujukan dari RS kelas di bawahnya,” ujar Absor. Dan yang tidak kalah penting, tambahnya, adalah bagaimana membesarkan dan mengembangkan bisnis RS di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kepada pwmu.co, Absor menjelaskan bahwa selepas dari RS Santosa, rombongan akan berkunjung ke RS Muhammadiyah Bandung, sebuah RS Kelas C yang berada di kawasan strategis di Kota Bandung.
(Baca juga: Kala Haji Sudjak Dianggap Gila, Apakah RS Muhammadiyah Holding Company Juga Ide Gila?)
“Kita akan belajar bagaimana suka duka, upaya, dan strategi rumah sakit dalam membangun dan mengembangkan diri di tengah persaingan rumah sakit di Ibukota Propinsi,” ungkap Absor yang menjelaskan bahwa MPKU/MK dan JRSM/A se-Jatim perlu melihat kesuksesan di ‘dunia luar’. “Agar kita tidak merasa paling hebat dan sudah berhasil.”
Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi yang ikut dalam rombongan mendukung penuh langkah MPKU PWM Jatim untuk ngangsu kaweruh ke rumah sakit lainyang lebih berhasil. “Kita jangan hanya besar di komunitas sendiri. Tapi manfaat yang kita berikan harus bisa dinikmati masyarakat secara luas,” katanya. (Tjatur P)