PWMU.CO- Gedung BankZiska Ponorogo diresmikan di sela acara Musywil ke 16 Muhammadiyah Jatim di Desa Jabung Kec. Mlarak Ponorogo, Sabtu (24/12/2022).
Gedung itu bernama Pusat Pemberdayaan Masyarakat BankZiska Lazismu dan Galeri UMKM Mitra BankZiska Lazismu. BankZiska adalah Bantuan Keuangan Berbasis Zakat Infak Sedekah dan Sosial Keagamaan.
BankZiska menjadi salah satu program unggulan Lazismu Jawa Timur dengan slogan membangun ekonomi tanpa riba, dengan spesialisasi mengentaskan pengusaha atau pedagang super mikro dari cengkeraman rentenir. Acara dimulai pukul 11.00.
Sambutan pertama disampaikan Ketua Lazismu Jawa Timur Drh Zainul Muslimin. Dia mengapresiasi kerja-kerja cerdas Lazismu yang sering melahirkan kerja-kerja besar meski dengan biaya murah.
Bankziska adalah bukti nyata kerja besar tersebut. Zainul juga menyampaikan dalam Musywil ini Lazismu menyediakan 10.000 mangkuk bakso yang ludes hanya dalam 3 jam saja. Ini juga bagian dari cara kita menggembirakan kemanusiaan.
Selanjutnya Ketua Badan (BP) Pengurus Lazismu Pusat Dr Mahli Zainuddin Tago MSi. Dalam candaannya Mahli mengatakan, saya kalo diundang Jawa Timur harus datang.
“Orang Lazismu Jawa Timur ini galak-galak, tapi programnya selalu inovatif dan progresif salah satunya ya Bankziska ini. Makanya saya sering jadi rem untuk Ustadz Zainul yang selalu kenceng gasnya ini. Semboyannya saja, wilayah rasa pusat,” katanya disambut tepuk tangan para hadirin.
Mahli Juga berharap konsep BankZiska dapat diduplikasi wilayah lain seluruh Indonesia. “Lazismu memiliki lebih dari 1400 kantor layanan dan pengurusnya tidak ada yang digaji, termasuk saya dan Ustadz Zainul ini, ya ini bagian dari cara kita berkhidmad untuk negeri tercinta ini, dan tentu saja bagian dari ibadah,” ujarnya.
Mahli menyitir ayat Quran surat al Lail ayat 5-7 yang mengajari kita untuk berbagi, berbagi harta, berbagi pikiran. Bahkan berbagi senyuman itu juga ibadah. “Jangan sampai kita menjadi orang yang mahal senyum, kalo rapat banyak ngeyelnya, kalo kerja bakti berlagak jadi mandor, wajahnya mrengut saja tanpa senyum, cepat stroke orang kayak gitu,” katanya disambut tertawa hadirin.
Sambutan terakhir oleh ustadz Sulthon Amien, Wakil Ketua PWM Jawa Timur. Sulthon menyampaikan, Ustadz Zainul sering bercerita tentang Bankziska, program yang dirasakan langsung oleh masyarakat miskin. Bahkan sejak sebelum pandemi sudah bercerita tentang BankZiska.
“Namun dia pada waktu itu belum paham seperti apa wujudnya, namun saya mendukung dan mendorong program yang berdampak langsung ke masyarakat miskin. Uang seratus, dua ratus ribu mungkin enteng dihabiskan oleh kita untuk sekadar kongkow-kongkow di cafee sekali duduk, tapi bagi pedagang kecil di pasar-pasar uang segitu sangatlah berharga untuk modal usaha, BankZiska bisa membantu mereka, kalo tidak membersihkan rentenir secara keseluruhan paling tidak menghambat dan memperpendek langkah mereka, dan Bankziska lah yang bisa melakukannya,” katanya.
Sulthon Amien juga menceritakan satu hadits Qudsi ketika nabi Musa berbangga dengan ibadahnya dan menyebut bahwa semua ibadahnya adalah untuk Alloh. Begitu pula mungkin kita juga begitu, ngajiku, sholatku, dzikirku, puasaku semua untuk Alloh. Tapi hal tersebut dibantah oleh Alloh, tidak Musa, semua yang kamu lakukan sebenarnya hanya untuk dirimu sendiri. Lalu Musa memohon petunjuk agar ditunjukkan ibadah yang untuk Alloh. Kemudian Alloh menyampaikan pergilah kepinggir-pinggir sungai, ke pelosok-pelosok, jika ketemu dg fakir miskin dhuafa bantulah mereka untukku maka kamu telah beribadah untukku. Dalam konteks ini BankZiska telah memberi jalan bagi kita untuk beribadah bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi untuk Alloh.
Secara terpisah Faruq Ahmad Futaqi sebagai salah satu direktur BankZiska menerangkan: BankZiska Ponorogo ini sebagai pelopor terbentuknya kampung UMKM Bebas riba pada tahun 2021 di dusun Jintap Desa Wonoketro Kabupaten Ponorogo. Saat ini konsep BankZiska sudah berkembang di 7 wilayah, yaitu: Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Jember dan Ponorogo sebagai kantor utama.
BankZiska pada awalnya berdiri di Ponorogo bersama 12 mitra dengan pembiayaan awal Rp. 4.200.000, rata-rata penbiayaan per orang Rp. 300.000. Per 30 Nopember telah membantu 1000 lebih mitra dan saat ini memiliki 572 mitra pembiayaan aktif dengan total pembiayaan Rp. 1.103.723.000, dan menurunkan tingkat pembiayaan rentenir sebesar 65%.
BankZiska secara kusus membantu menyelesaikan para pengusaha miskin yang terjerat rentenir dan memberi permodalan UMKM super mikro yang tidak tersentuh bank dan koperasi secara tanggung renteng. Semua pembiayaan tidak dikenakan Bunga dan biaya adminidstrasi. Nasabah hanya mengembalikan modal pokoknya saja. Uang cicilan yang kembali ke BankZiska diberikan kembali kepada mitra lama atau baru. Semua sumber pembiayaan BankZiska berasal dari dana Lazismu, terang Faruq Futaqi atau yang lebih akrab dipanggil mas Ukik ini.
Rangkaian acara selanjutnya pengguntingan pita oleh ketua Sulthon Amin dan Mahli Zainuddin Tago, sebagai tanda launching kantor Bankziska dan galeri UMKM mitra BankZiska. Galeri UMKM menyediakan aneka jajanan khas Ponorogo, seperti jenang, tiwul kering, dodol, madu, dan aneka jajanan lainnya yang diproduksi oleh mitra BankZiska.
Selain dihadiri oleh ketua Lazismu Pusat, Lazismu Jatim, pimpinan wilayah, acara launcing juga dihadiri oleh muspika, kepala desa dan para mitra BankZiska. Pada momen bersejarah ini BankZiska menyediakan makanan gratis bagi para penggembira musywil, masyarakat sekitar dan siapa saja yang hadir di BankZiska. Menu yang disediakan cukup beragam, rujak cingur, gado-gado, siomay, bakso, soto, sate tahu, lontong, dawet jabung dan aneka jajanan yang semuanya di beli dari para mitra BankZiska.
Penulis Aji Damanuri Editor Sugeng Purwanto