Jawaban munajat sepertiga malam, kisah di balik terpilihnya Ketua PWM Jatim; Liputan Kontributor PWMU.CO Nelly Izzatul dan Darul Setiawan.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim terpilih Dr dr Sukadiono MM, menyampaikan sambutan dalam Penutupan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Ponorogo, Ahad (25/12/22).
Di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Pak Suko, panggilannya, menyampaikan rasa syukur. “Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah, dan saya mohon izin untuk menyampaikan sambutan sebagai ketua PWM terpilih untuk masa jabatan 2022-2027,” ujarnya.
Sebelum membacakan sambutan atau pidato, Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, itu ingin menyampaikan klarifikasi. “Seperti apa yang disampaikan guru saya tadi Prof Achmad Jainuri,” kata Suko.
Ditawari Jabatan Ketua PP Muhammadiyah
Dia lalu berkisah, pada 5 Desember 2022, jam 14.27, mendapatkan pesan WhatsApp (WA) dari salah satu ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang menyampaikan, “Insyaallah sampean akan masuk jajaran PP sebagai anggota tambahan PP Muhammadiyah yang membidangi kesehatan,” ujarnya menirukan pesan.
Ketua PP Muhammadiyah tersebut juga memerintahkannya agar segera menyiapkan calon ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) tingkat pusat. “Bahkan beliau menyampaikan akan diundang rapat pada tanggal 14 Desember 2022,” paparnya.
“Terus terang saya juga merasa syok, sehingga dijawab samikna wa atha’na. Karena saya merasa banyak teman-teman daerah Muhammadiyah yang mendukung saya untuk running, tidak hanya masuk pada jajaran 13 PWM terpilih, tapi juga ketua PWM Jawa Timur,” ungkap Suko.
Termasuk yang membuatnya trenyuh adalah seluruh karyawan PWM Jawa Timur, mulai dari sopir menyampaikan, “Pak tak dungakno sampean dadi ketua PWM,” ujarnya.
Tidak Jadi di PP
Dalam tenggang waktu tanggal 5 sampai 14 Desember itu, dalam tiap munajat Suko selalu berdoa, “Ya Allah, kalau menjadi PP Muhammadiyah itu akan menjadi kebaikan bagi diri saya, keluarga saya, agama saya, dan dunia akhirat saya, maka mudahkanlah untuk memegang jabatan itu. Tapi kalau jabatan ketua PP Muhammadiyah itu akan membawa keburukan bagi saya, agama, saya keluarga, dan dunia akhirat saya, maka gagalkan jabatan ketua PP itu dari diri saya,” doanya.
Maka tanggal 14 Desember 2022, undangan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang. Kemudian Rabu malam ada rapat pleno dan Kamis pagi sudah beredar di media sosial bahwa yang menjadi ketua PP Muhammadiyah ternyata bukan Sukadiono. “Ternyata ada dokter lain yang memang sebelumnya sudah menjabat sebagai ketua PP bidang kesehatan,” terangnya.
Berikutnya menjelang musywil, Sukadiono bermunajat terus. Bukan ketua PP lagi tapi temanya ini adalah Ketua PWM Jatim.
“Saya berdoa, ya Allah kalau menjadi ketua PWM Jatim menjadi kebaikan bagi diri saya, keluarga saya, agama saya, dan dunia akhirat saya, maka mudahkan jalan untuk menggapainya. Tapi kalau menjadi ketua PWM itu membawa keburukan bagi saya, keluarga, agama, dan dunia akhirat saya, maka segera jauhkan jabatan ketua PWM Jatim itu dari diri saya,” pinta Suko meminta jawaban munajat sepertiga malam. .
Menolak Tawaran Menko PMK
Hari Jumat (16/12/22), ketika jajaran PWM Jatim sedang medical checkup di Laboratorium Klinik Parahitanya milik Moh. Sulthon Amien, Suko ditelepon Ketua PP Muhammadiyah bidang perekonomian, yakni Muhajdir Effendy yang juga Meno PMK.
“Beliau menawari saya, Pak Suko, yo opo lek sampean tak tarik ke Jakarta untuk menjadi staf khusus Kementerian Koordinator PMK. Karena saya sudah sering dijanjikan seperti itu. Bulan Juni saya juga pernah didatangi staf khusus Menteri Sosial. Yang menyampaikan, Bu Mensos minta saya untuk menjadi salah satu dirjen di salah satu kementerian sosial, yakni di Dirjen Rehabilitasi Sosial,” kisahnya.
Maka jawaban Suko pada Pak Menko PMK pada saat itu, “Mohon maaf Pak Menteri, kulo teng Jawa Timur mawon, mboten usah ke Jakarta. Dan doa itu selalu saya panjatkan sampai tanggal 24 Desember 2022. Dan ternyata Allah telah memberi amanah kepada saya sebagai ketua PWM Jatim tahun 2022-2027,” tuturnya.
Jawaban Munajat Sepertiga Malam
Mudah-mudahan ini, lanjutnya, menjadi menjadi pertanda baik, karena doa yang dipanjatkannya, “Kalau memang ketua PWM Jatim itu menjadi kebaikan bagi diri saya, keluarga saya, agama saya, dunia akhirat saya, dan tentu juga Persyarikatan Muhammadiyah, maka berikan jabatan ketua PWM Jatim itu kepada saya. Saya mintanya kepada Allah SWT, bukan kepada anggota musywil,” ungkap Suko disambut tawa hadirin.
“Ini saya kira yang diajarkan Kiai Saad. Kalau ingin sesuatu jangan minta pada orang, tapi kalau minta sesuatu mintalah langsung kepada Allah. Bahkan bahasanya Emha Ainun Nadjib itu, gusti Allah itu kadang perlu dipekso thithik. Supaya memberikan sesuatu itu kepada kita,” ungkapn dia.
“Jadi ini sekaligus untuk klarifikasi, apa yang disampaikan oleh guru saya, Prof Jainuri, tidak ada keinginan untuk menjadi atau menyeting menjadi ketua PWM sejak awal. Tapi ini betul-betul petunjuk Allah yang mungkin dari doa-doa saya sepanjang sepertiga malam setiap harinya,” kata Suko.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni.