PWMU.CO– Raportan di SD Ikrom Wage PCM Sepanjang Sidoarjo suasananya berbeda, Sabtu (24/12/2022).
Di halaman IKROM sport berderet beberapa tenda dengan formasi letter U. Dari ujung utara tenda menghadap ke timur dipakai kelas 1 dan 2. Tenda sebelah utara dipakai kelas 3 dan 4. Sedangkan tenda menghadap barat dipakai kelas 5 dan 6.
Setiap tenda dihiasi dengan berbagai ornamen. Ada yang dihias dengan kain batik. Di tenda kelas 2 misalnya, terdapat kompor dan canting untuk membatik.
Ini acara raportan digabung dengan gelar karya siswa. Ada pameran hasil karya kelas 1 sampai 6 dengan tema yang berbeda. Kelas 1-3 tema kearifan lokal. Murid kelas 1 membuat makanan sehat telur asin. Kelas 2 membuat taplak kecil batik tulis. Kelas 3 berkarya dengan batik ecoprint.
Kelas 4 dengan tema berwirausaha membuat minuman sehat. Kelas 5 dengan tema Bhineka Tunggal Ika dengan membuat topeng nusantara. Kelas 6 dengan tema hidup berkelanjutan membuat barang dari bahan bekas.
Setiap jenjang stand ditunggu 8 anak. Mereka bertugas menjelaskan proses pembuatan karya proyek kepada wali murid yang berkunjung ke standnya. Sambil menunggu giliran raportan berdasar nomor urut, wali murid berkeliling stan melihat pameran.
Mandiri
Fritz Justin Agastya kelas 2 Syifa menjelaskan mendetail kepada pengunjung tentang proses pembuatan taplak batik mulai dari awal membuat pola sampai tahap menjemur kain setelah pewarnaan.
”Pertama membuat pola di kain. Kemudian pola tersebut ditutup dengan lilin cair (malam) menggunakan canting,” jelas Fritz dengan percaya diri.
Lalu pewarnaan kain dengan mencelupkan cairan pewarna. Dilanjutkan merebus kain untuk menghilangkan lapisan lilin pada kain. Pola yang ditutup lilin tidak kena pewarnaan.
Kemudian dimasukkan di water glass supaya warna tidak mudah luntur. Proses terakhir kain dijemur tidak terkena sinar matahari langsung.
Kegiatan ini juga dimeriahkan fashion show siswa kelas 6. Mereka memeragakan hasil proyeknya membuat rompi dari karung beras. Rompi itu berhiasan ornamen dari plastik bungkus sabun, kopi, dan lainnya yang dirangkai jadi menarik.
Siswa bangga dengan produk karyanya dan dilihat orangtuanya. Rafid Al Khalifi Putra Yasa kelas 3 Ustman mengatakan, senang dengan kegiatan ini karena bisa menunjukkan karya proyek kepada orang tua. ”Senang hasil karyaku bisa dilihat mama,” katanya.
Hal senada disampaikan Aisyah Afiqah Agni Bazla kelas 6 Italy. Siswi yang menjadi model fashion show ini bangga bisa mengikuti kegiatan gelar karya. Bisa menunjukkan hasil karya daur ulang barang bekas.
Apresiasi wali murid untuk kreativitas siswa. Siti Nurkhamidah, wali murid kelas 2 al-Huda berpendapat, kegiatan ini bagus karena dapat menggali kreativitas dan skill motorik anak-anak.
Dia memberikan saran, anak-anak SD Ikrom bisa menjelaskan karyanya di atas panggung bergiliran.
Penulis Nur Suciati Editor Sugeng Purwanto