PWMU.CO– Kenangan makan pecel dalam perjalanan ke Musywil Ponorogo jadi pengalaman tak terlupakan. Seperti rombongan penggembira PCM GKB Gresik yang berangkat, Sabtu (24/12/22) usai Subuh.
Waktu sarapan tiba sudah sampai di Kota Madiun. Bus mampir ke warung pecel pincuk Yuk Gembrot di Pasar Besi di Jl. Imam Bonjol, Madiun. Warung ini dirintis tahun 1942. Sekarang dikelola generasi ketiga.
Ketua Panitia Penggembira Agus Supriyatno mengatakan, sebanyak 45 anggota rombongan dipesankan pecel Madiun. Karena dimakan di bus dalam perjalanan maka pesan dalam kemasan kotak. Bukan pincuk.
Abdul Malik, penggembira PCM GKB, menerangkan, pecel Madiun aroma dan rasa daun jeruknya dominan. Bumbunya lebih kental. Kalau pecel Ponorogo lebih terasa kencurnya.
Dua pecel Madiun dan Ponorogo ini sama-sama nikmat rasanya. Dipadukan dengan rempeyek dan kerupuk lempeng (puli).
Kenangan makan pecel nikmatnya serasa belum hilang juga dialami rombongan PCM Sekaran dan Kembangbahu Lamongan ketika safar Musywil ke 16 di Ponorogo. Mereka berangkat Jumat (23/12/2022).
Dua PCM ini datang hampir bersamaan di Masjid H. Sholihun Desa Kepatihan Kecamatan Ponorogo tempat transit. Heru Susanto mengatakan, rombongan PCM Kebangbahu sebanyak 15 orang tiba di tempat transit pada pukul 01:10.
Sementara Rusydi Efendi, Ketua Rombongan PCM Sekaran, menyampaikan, penggembira Musywil berangkat pukul 21:00. Tiba di tempat transit ini pukul 02:10. Jumlah peserta 19 orang.
”Kami bersyukur bisa bertemu dengan saudara-saudara kami di Masjid H. Sholikhun Kepatihan,” tuturnya.
H. Muhammadu dari PCM Sekaran mengatakan, berterima kasih atas sambutan dari PRM dan PRA Kepatihan yang telah menyediakan fasilitas untuk penggembira Musywil beristirahat.
Jelang Subuh, Tonik tuan rumah dari PRM Kepatihan menyapa penggembira Musywil yang sudah bangun dari istirahat. Mereka bincang-bincang dengan sebagian peserta.
Waktu shalat Subuh tiba, rombongan shalat berjamaah. Setelah itu dilanjutkan ramah tamah dengan anggota PRM Kepatihan. Pukul 06:00 ibu-ibu Aisyiyah menghidangkan ubi jalar dan nasi pecel Ponorogo.
Sarapan bersama ini terasa nikmat. Meskipun di rumah sering makan pecel tapi di kota ini lain sekali nikmatnya. Makan jadi lahap
Penulis Dheni Iga Pratiwi, Fahrurrozi Editor Sugeng Purwanto