PWMU.CO – Seperti pada umumnya di kantor-kantor, setiap tamu diwajibkan lapor. Begitu juga saat kami sampai di Pos Penjagaan Kantor Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatu III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) di Jalan HM ARDANS (Ringroad III) Samarinda, Kalimantan Timur, (21/3). Kami juga disodori pertanyaan, “Dari instansi mana?” Maklum, dia bertanya seperti itu karena mobil yang mengantar kami berplat nomor merah alias mobil dinas pemerintah.
Kami jawab, “Dari Muhammadiyah.” Begitu mendengar kata itu, si penjaga pos langsung berkata, “O…, Muhammadiyah. Mau ketemu Bapak ya?” Yang dimaksud bapak adalah Mariman Darto, Kepala PKP2A III LAN Samarinda.
Mantan aktivis IMM Malang memang luar biasa. Dia telah mampu menjadikan kantornya bernuansa religius dan intelek. Sebagai pimpinan, ternyata dia bisa benar-benar menjadi agen of change di lingkungan kerjanya.
(Baca juga: Hijrah: Kiat Sukses Pimpin Muhammadiyah di Berbagai Daerah)
Kami menjadi saksi atas semua itu. Ketika pwmu.co diajak Mariman dalam forum sharing, respons pegawai yang rata-rata punya punya basik jurnalistik itu sangat bagus. Diskusi pun sangat hidup. Lebih kagum lagi, di tengah-tengah hangatnya diskusi saat terdengar adzan seketika itu berhenti dan semua bergegas ke Masjid At-Taqwa. Saya lihat tak seorang pun beraktivitas kecuali yang beragama lain.
Kepada pwmu.co, Kiki, salah satu pegawai Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program menggambarkan bagaimana sebenarnya sosok Mariman yang sangat dicintai dan disegani pegawainya. Kiki mengatakan, “Pimpinan kami itu orang yang luar biasa. Beliau sangat egaliter. Tidak merasa sebagai pejabat. Semua karyawan dianggap teman, bahkan saudara. Siapa saja bisa berdiskusi di ruang kerjanya,” tutur Kiki.
Selain itu, kata Kiki, Mariman adalah orang yang selalu optimis dan punya rasa percaya diri tinggi. “Sehingga beliau mudah berjejaring dengan instansi mana saja,” ujarnya. “Beliau juga sangat visioner. Selalu punya mimpi setinggi-tingginya untuk pengembangan organisasi. Mas Mariman (panggilan akrab Mariman di lingkungan kantor, Red) juga selalu berupaya untuk menjadi role model,” kata dia.
Beliau, lanjut Kiki, senantiasa mengutamakan pendekatan persuasif dalam menjalankan organisasi. “Tak hanya itu, Mas Mariman selalu melibatan keluarga dalam mendorong kinerja pegawai.”
(Baca juga: Dakwah Harus Menggembirakan, Jangan Menakut-nakuti dan Menyalah-nyalahkan)
Menurut Kiki, Mariman merupakan pejabat tinggi pertama dengan masa kerja paling muda di lingkungan LAN. “Tapi beliau mampu menjawab semua keraguan orang-orang,” ujar Kiki sambil mengungkapkan adanya peraturan yang mewajibkan semua pegawai shalat berjamaah dan tepat waktu. “Kami semua sangat setuju karena itu mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Kami bersyukur punya pimpinan seperti Mas Maman” ujar Kiki.
Di kantornya, Mariman—yang saat ini menjadi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur bidang Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM )—itu selalu berusaha melakukan inovasi. Hampir di semua sudut kantor diberdayakan. Hal-hal kecil pun menjadi perhatiannya. Sepanjang got yang ada di sekitar kantor mempunyai fungsi ganda. Selain sebagai saluran air juga jadi tempat budidaya ikan. Hebat bukan? (Uzlifah)