PWMU.CO – Pesantren Imam Buchori (PIB) Kebonsari, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar “Ngangsuh Kaweruh”, Ahad (23/10/22).
Bertempat di Gedung Dakwah PIB, kegiatan tersebut kedatangan Jurnalis PWMU.CO Darul Setiawan. Kehadirannya untuk mengenalkan para santri dunia jurnalistik, serta bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar.
Mengawali paparannya, Darul bercerita awal mula pengalamannya terjun di dunia jurnalistik. Setelah itu, ada penyampaian materi tentang unsur-unsur berita, struktur, dan karakteristiknya.
Darul yang merangkap sebagai Co-Editor PWMU.CO sejak tahun 2020, itu menyampaikan bagaimana cara menulis berita. Menurutnya, dalam reportase atau menulis berita, penting untuk menerapkan unsur 5W+1H. “Menjadi jurnalis juga berarti menyampaikan fakta, tidak bermain asumsi atau opini,” jelasnya.
Setiap santri, lanjut Darul, juga bisa jadi jurnalis. “Tulis berita tentang kegiatan pesantren yang diadakan secara reguler, seperti Sarmuko, Dakwah Liburan, dan Kurban ke Desa. Santri juga bisa jadi jurnalis,” ujarnya.
Santri Juga Bisa Jadi Jurnalis
Kegiatan yang dimulai pukul 12.30 – 14.00, itu kemudian diakhiri dengan pemberian tugas membuat berita pada para santri. “Tulis kegiatan yang baru kita laksanakan hari ini,” kata dia.
Pimpinan Pesantren Imam Buchori Ustadz Yunan Daris mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis dan update berita pesantren.
“Mengingat pesantren memiliki banyak kegiatan yang menarik, tetapi masih belum mampu mempublikasikan, baik itu berupa media audio, visual, ataupun yang lainnya. Sehingga diharapkan, dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan kemampuan dan semangat kru pesantren dan seluruh santri,” paparnya.
Sementara salah seorang santri bernama Turky mengatakan, dalam kegiatan ini pemateri memberikan bimbingan dengan penyampaian yang mudah, praktis, dan sederhana. “Sehingga para santri mudah untuk memahami dan dapat membuat berita,” ungkapnya. (*)
Penulis Gatot Bayu W, Prasetyo Bayu Atmojo, Turky, dan Satrya Yudha P. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.