Kisah tentang Akhlak Nabi yang Bikin Tsumamah Masuk Islam; Liputan Mar’atus Sholichah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, kembali masuk sekolah setelah libur selama sepekan, Senin (2/1/22).
Menyambut semester II kali ini, siswa kelas I-II ini diajak bergembira di sekolah dengan kegiatan mendongeng bersama Daniek Pujiarti, anggota Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI).
Matahari pagi menemani para siswa menyimak dongeng di lapangan Sekolah Ramah Anak itu. Siswa terlihat antusias saat Bunda Daniek, sapaan akrabnya, mengeluarkan boneka tangan bernama Bon-Bon dari tasnya.
Ditemani Bon-Bon, Daniek menyapa para siswa terlebih dahulu dan mengajaknya ice breaking agar mereka siap menyimak dongeng.
“Siapa yang sudah mandi?” tanya Denik.
Para siswa langsung mengacungkan jari sambil berteriak, ‘Saya!’
Pertanyaan kembali diulang oleh Daniek dan para siswa kembali menjawab, namun Daniek mengecoh dengan pertanyaan, “Siapa yang mandi bersama sapi?”
Terlihat beberapa siswa yang tidak fokus mengacungkan jari dan mengatakan, ‘Saya’ dan diiringi dengan siswa lain yang tertawa.
Daniek menceritakan dongeng tentang Raja Yamamah, Tsumamah bin Utsal. Dia adalah orang yang jahat dan pernah menyakiti sahabat Rasulullah. Oleh karena itu, dia dipenjara.
“Saat dipenjara, Tsumamah sering marah-marah kepada penjaga penjara. Siapa di sini yang masih suka marah-marah?” tanya Daniek pada seluruh siswa.
Daniek mendongeng sambil berjalan secara interaktif. Dia selalu mengajak siswa berperan aktif dalam menjawab pertanyaan di tengah dongeng.
Selain pemarah, lanjut Daniek, Tsumamah juga bersifat rakus. Dia selalu meminta makan kepada penjaga penjara.
“Hai penjaga, beri aku makanan, aku masih lapar,” ujar Daniek menirukan Tsumamah dengan nada tinggi.
Si penjaga pun berkata, “Tadi ‘kan kau sudah kuberi makan, akan kulaporkan saja kau pada Rasulullah.”
Tersentuk Akhlah Nabi
Saat penjaga bertemu Rasulullah, sambungnya, Rasulullah malah membalas dengan senyuman.
“Siapa yang tahu apa hadits tentang senyum?” tanya wanita yang merupakan fasilitator di Menghafal Itu Mudah .
Para siswa terlihat mengacungkan tangan. Daniek memilih salah satu siswa dan dia menyebutkan hadis tentang senyum beserta artinya.
Daniek kemudian melanjutkan ceritanya. Dia mengatakan, Rasulullah meminta istrinya memasak yang banyak untuk Tsumamah. Tsumamah pun makan dengan rakus tanpa berdoa terlebih dahulu.
Daniek kembali bertanya, “Anak-anak tahu doa sebelum makan?” Para siswa kompak membaca doa sebelum makan.
Saat Tsumamah dibebaskan dari penjara, ia merenungkan kebaikan Rasulullah.
“Kok ada ya manusia sebaik Muhammad, sahabatnya sudah kusakiti, tapi aku diperlakukan dengan baik, malah aku diberi makanan yang banyak,” kata ibu berbaju biru itu.
Akhirnya Tsumamah kembali menemui Rasulullah dan menyatakan masuk Islam. Dia meminta bimbingan Rasulullah membaca syahadat.
“Ada yang bisa membantu Tsumamah mengucap syahadat?” tanya Daniek. Para siswa kembali kompak membaca syahadat bersama-sama.
Wanita yang juga anggota Islamic Parenting Gresik (IPG) ini terkesan dengan siswa SD Mugeb yang kompak dan tertib selama mendengarkan kisah. Dia pun memberikan kuis berhadiah bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan berkaitan dengan kisah Tsumamah.
Antusiasme Siswa
Saat siswa akan kembali ke kelas, Lailatul Mabadi Chaira SPd sebagai master of ceremony memandu para siswa berbaris sesuai kelas masing-masing dan bersalaman dengan Bon-Bon si boneka. Semua siswa antusias maju dan bersalaman dengan Bon-Bon.
Ketika sudah berada di kelas, salah satu siswa kelas II-Bougenville, Naira Ula Nazninwibowo, menangis karena belum sempat bersalaman dengan Bon-Bon.
“Aku belum salaman sama Bon-Bon,” ujarnya dengan tersedu-sedu.
Oleh wali kelasnya, Naira diberi kesempatan untuk bersalaman dengan Bon-Bon dan berfoto bersama.
Tak hanya sendiri, Bon-Bon juga ditemani oleh Paijo, boneka tangan milik Kepala SD Mugeb, M Nor Qomari SSi, yang juga seorang pendongeng. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni