MAM 9 Lamongan Siapkan Inovasi Pembelajaran Baru. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 9 Lamongan menggelar rapat awal semester genap dan diseminasi guru, tahun pelajaran 2022/2023. Acara yang digelar Senin (3/1/2023) di ruang kelas lantai II ini diikuti oleh guru dan karyawan.
Kepala MAM 9 Lamongan, Anton Wahyudin SPd mengaku bersyukur, program-program madrasah yang sudah direncanakan selama semester ganjil kemarin, sudah berjalan sesuai harapan. Baik dalam bidang kurikulum, kesiswaan, dan sarana.
Oleh sebab itu, di semester baru ini, dia mengajak kepada semua guru dan karyawan untuk berlomba-lomba menghadirkan sesuatu yang baru untuk lembaga dan para siswa.
“Semangat harus terus bertambah, motivasi baru harus terus kita munculkan, dan tentunya juga berbagai inovasi lainnya. Semakin banyak inovasi, akan semakin mudah meraih prestasi,” tandasnya.
Dia mengatakan, tujuan dari rapat ini adalah, untuk melakukan evaluasi kegiatan dalam satu semester kemarin. “Serta untuk memberikan motivasi dalam menghadapi semester genap, agar semakin semangat dalam pengabdian sebagai orang yang bergelut dalam dunia pendidikan,” katanya.
Selain untuk memompa semangat baru, dalam rapat ini juga disertai dengan diseminasi guru terkait Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) abad 21 dan penyampaian beberapa model pembelajaran terkini. Diseminasi ini disampaikan oleh Guru Bahasa Inggris MAM 9 Lamongan, Siti Mufarocha SPd.
Siti Mufarocha menerangkan, sebagai seorang guru, kita dituntut untuk selalu mengembangkan kemampuan dan meningkatkan pengetahuan terhadap proses perkembangan belajar mengajar yang ada di Indonesia.
Diseminasi Guru
“Kali ini, yang menjadi pusat pembicaraan guru di Indonesia, salah satunya adalah model pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik,” jelasnya.
Dia menjelaskan, model pembelajaran yang digunakan dalam RPP saat ini, baik RPP Kurikulum 13 atau RPP Kurikulum Merdeka atau yang dikenal RPP abad 21, menggunakan model pembelajaran tersebut.
Model pembelajarannya, menurut Kemendikbud ada tiga, yaitu model pembelajaran Discovery atau Inquiry Learning. Kedua, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan ketiga model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
“Sintaks model pembelajaran ini harus ada dalam kegiatan inti di RPP abad 21. Oleh karena itu, sebelum kita membuat RPP, kita harus memahami teori tentang ketiga model pembelajaran ini,” tuturnya.
Desiminasi ini, kata bu Faroh -panggilan akrabnya- bertujuan agar guru MAM 9 Lamongan lebih paham tentang RPP terbaru atau yang sering disebut dengan RPP abad 21.
“Karena masih banyak guru yang belum paham terkait dengan model pembelajaran yang harus diterapkan dalam RPP,” sambungnya.
Oleh karena itu, dia berharap ketika para guru membuat RPP bisa menerapkan ke tiga model pembelajaran yang telah dijelaskan. Yaitu model pembelajaran discovery learning, problem based learning dan project based learning.
“Dengan penerapan model pembelajaran tersebut, diharapkan anak-anak bisa membangun pengetahuan mereka sendiri atau yang dikenal dengan teori kontruktivisme,” harapnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni