Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digital. Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur mengadakan kegiatan parenting dan pembagian raport di lantai II Gedung TK Aisyiyah Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 134, Selasa (3/1/2023).
Dalam acara yang bertema Tantangan Era Digital ini mengundang pembicara dari PCA Paciran, Dra Hj Muthmainah. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran dan sambutan oleh Kepala TK Aisyiyah Nor Zubaidah SE SPd.
Sebelum acara inti, Haryati, Ketua PRA Sendangagung menyampaikan sambutan yang berisi 3 pesan penting untuk orang tua.
Pertama, jangan mudah bikin status di HP untuk masalah keluarga, itu sama dengan menunjukkan aib diri sendiri kepada orang lain.
“Kedua, jangan memaksakan anak untuk berprestasi di kelas, tapi yakinlah setiap anak punya maziyyah atau kelebihan dan ketiga, jangan mempertontonkan pertikaian suami istri kepada anak,” tutur Haryati.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Selanjutnya, acara parenting diisi oleh Dra Hj Muthmainah, Ketua 2 PCA Paciran yang juga istri pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah, Drs Muhammad Dawam Sholeh.
Dalam kesempatan itu, ibu asal Dono Wangun Talun Pekalongan tersebut menyampaikan 4 hal terkait pentingnya pendidikan karakter bagi anak di era digital.
“Pertama, orang tua harus mampu menjadi benteng terdepan bagi anak dalam menghadapi dampak negatif digital,” kata Bu Muth, sapaan akrabnya.
Kedua, orang tua harus mampu melihat jati diri, bisa tampil apa adanya sesuai dengan kepribadian dirinya.
Ketiga mampu membentuk jiwa nasionalisme anak, dan keempat selalu bijak sebelum bertindak.
“Orang tua zaman sekarang, mau tidak mau harus mampu menghadapi era digital. Selain era digital menjadi sebuah kebutuhan, era digital juga membawa dampak negatif, maka era ini harus dihadapi secara bijak,” tandas alumnus IAIN Jakarta tahun 1989 ini.
Bu Muth menegaskan, penggunaan digital bisa berdampak positif dan negatif. Dampak positif digital dalam dunia pendidikan sangat banyak, di antaranya, anak mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan.
“Selain itu, kita juga semakin mudah mengakses hal-hal yang baru, lebih mudah menerapkan model pembelajaran inovatif dan kreatif, dan sebagainya,” ucap Bu Muth.
Dampak Negatif Era Digital
Sementara itu, menurutnya, dampak negatif era digital pada anak di antaranya, dapat berakibat pada kecanduan smartphone.
“Karena otak anak belum tumbuh secara normal seperti orang dewasa. Otak mereka memiliki keterbatasan, sehingga belum mampu untuk menyaring seluruh informasi yang disampaikan lewat digital,” kata Bu Muth.
Dengan munculnya era digital ini, anak akan lebih mudah menerima hal-hal yang negatif daripada positif, karena daya tampung otaknya masih terbatas.
“Otak anak itu bisa dianalogikan seperti air yang tertuang hanya dalam 1 gelas. Andai akan diisi dengan air yang berukuran aqua botol 600 ml, maka pastinya akan tumpah,” jelasnya.
Oleh sebab itu, menurut Bu Muth, pendidikan karakter sangat perlu ditanamkan oleh orang tua kepada putra-putrinya.
“Karena ukuran otak anak masih seperti air 1 gelas saja. Maka seandainya dibanjiri informasi digital yang melebihi kapasitas otaknya, tentu ini akan over dosis. Karena itu, penting bagi kita menanamkan pendidikan karakter pada mereka,” jelas Bu Muth di hadapan 64 ibu-ibu wali murid yang hadir. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni