Di Depan 400 Guru Muhammadiyah, Plt Bupati Nganjuk: Siswa Ojo Dibanding-bandingke, Liputan Muhammad Roissudin, kontributor PWMU.CO Nganjuk.
PWMU.CO – Forum SilaturahmI Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) Nganjuk menggelar Seminar Pendidikan di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kamis (5/1/2023).
Di depan 400 guru Muhammadiyah yang menjadi peserta, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyampaikan materi bertema Guru sebagai Agen Perubahan dalam Menciptakan Generasi yang Unggul dan Berdaya Saing Global.
Menurutnya, kualitas pendidikan yang baik adalah bagaimana jalinan komunikasi antara guru dengan anak didiknya. “Salah satu kunci sukses guru dalam mendidik adalah memahami karakter siswa dan memilih pola berkomunikasi sejajar dengan siswa, dan berpenampilan mengesankan,” terang Marhaen Djumadi.
Pria yang akrab disapa Kang Marhaen ini mengatakan, setiap anak memiliki keunikan sehingga tidak perlu membandingkan kemampuan siswa dengan yang lain. “Jadi, kita sebagai orangtua dan guru tidak perlu membanding-bandingkan kecerdasan ataupun kemampuan setiap anak. Mereka memiliki kelebihan dan skillyang berbeda-beda. Ojo dibanding-bnadingke,” imbuhnya.
Ketua Majelis Disdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr Hj Arbaiyah Yusuf MA menjelsakan sekolah Muhammadiyah—dengan segala potensinya—harus mampu mengubah potensi menjadi prestasi,” Sekolah harus mampu mengubah Potensinya menjadi Prestasi” tegasnya dalam seminar bertema ‘Peran Guru dalam Memajukan Pendidikan Muhammadiyah’.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Forun Guru Muhammadiyah (FGM) H Pahri SAg MM, juga turut hadir mengisi materi dengan tema Membangkitkan Semangat Guru dan Karyawan Memajukan AUM. “Kepala Sekolah itu driver, motivator, fasilitator, dan konseptor. Berpikirnya harus out of the box, tidak linier,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Daerah FGM Kabupaten Nganjuk Andik Joko S SPd menjelaskan seminar pendidikan ini diikuti 400 orang peserta. Terdiri dari 300 orang guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah Nganjuk dan 100 orang guru dan karyawan amal usaha Aisyiyah Nganjuk.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan guru Muhammadiyah memiliki wawasan bagaimana menjadi guru yang profesional, menemukan sosok guru ideal, menerapkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,” terang Kepala SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.
Selain itu, menurutnya, guru juga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran di kelas yang menyenangkan serta menjadi guru yang berkomitment dan loyal terhadap tempat kerja dan Persyarikatan.
“Jadi, seminar pendidikan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan sekolah Muhammadiyah dalam menangkap peluang yang ada di era global. Salah satunya dengan memperasiapkan guru yang professional dan handal,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni