Tujuh Trik Mudah Belajar Bahasa Inggris Dikupas di Workshop Ini; Liputan Muhammad Fatoni, kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Mengawali kegiatan belajar mengajar di semester genap tahun pelajaran 2022/2023, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan mengadakan workshop.
Workshop bertema Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa dan Desain Kelas Lilingual yang diadakan Rabu (4/1/23) ini diikuti oleh guru bahasa Arab dan Inggris di lingkungan amal usaha Muhammadiyah (AUM) Kota Pasuruan.
Bertempat di Aula Ahmad Dahlan PDM Kota Pasuruan, panitia menghadirkan pemateri dosen Universitas Negeri Malang (UM) Dr Ahmad Heki Sujiatmoko MPd
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Pasuruan, Drs H M Baidowi MPdI, dalam sambutannya menyampaikan acara ini tidak hanya sampai di sini, namun ada kelanjutannya.
“Nantinya akan dibentuk klub bahasa dengan pembina dari guru bahasa yang punya kapasitas dan kompetensi,” tuturnya. Klub bahasa yang dibentuk, imbuhnya digunakan untuk melatih dan membina seluruh guru yang ada.
Ia berharap di setiap AUM kota Pasuruan terbentuk kelas bilingual serta kebiasaan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi siswa dan guru.
Trik Mudah Belajar Bahasa Inggris
Dalam paparannya, Ahmad Heki Sujiatmoko menyampaikan pendidikan bilingual adalah kegiatan yang menggunakan dua bahasa: bahasa awal dan bahasa asing dalam waktu bersamaan.
“Bilingual education is the acts of teaching academic contents in two languages (first/second and foreign languages) at the same time,” ujarnya.
Ada dua alasan utama menurut Dr Heki, sapaannya, dalam menyelenggarakan pendidikan bilingual. Pertama, era globalisasi membutuhkan lebih dari satu kompetensi bahasa untuk membangun komunikasi dan interaksi internasional.
Kedua, penggunaan dan pengaruh berbagai bahasa asing tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia profesional-akademik saat ini.
Selanjutnya, ia memaparkan kiat-kiat belajar tata bahasa Inggris. Menurutnya, ada tujuh trik belajar bahasa Inggris dengan mudah. Pertama, menyadari perbedaan antara bahasa ibu dengan bahasa asing yang dipelajari.
Kedua, mempelajari konsep grammar dengan baik, mengacu pada kekomplekan dan kesulitan yang ada. Ketiga, menggunakan perbandingan logis perubahan antara bahasa Indonesia dan Inggris
Keempat, mengenali perbedaan antara ekspresi bermakna yang dapat diingat dan ekspresi bermakna yang dibuat secara tata bahasa. Kelima, mempelajari tata bahasa dalam konteks budaya melalui penerjemahan. Tidak menghilangkan kontribusi bahasa awal atau bahasa ibu
Keenam, mengenali dan memahami kasus-kasus khusus dalam tata bahasa. Ketujuh, mendapatkan makna budaya yang sesuai antara bahasa Inggris dan Indonesia.
Kesan Peserta
Para peserta merasa ada hal yang baru dalam pembelajaran bahasa setelah acara berlangsung. Seperti yang diungkapkan Heny Kurniasih, Guru Bahasa Inggris SMP Muhammadiyah I Pasuruan.
“Banyak hal baru dalam pembelajaran bahasa yang sebelumnya saya tidak tahu, sekarang saya jadi tahu,” ungkapnya.
Peserta lain dari SMA Muhammadiyah Kota Pasuruan Nur Aini merasa senang dengan workshop ini karena dapat ilmu baru.
“Saya senang karena dapat ilmu baru: cara pengajaran juga point of view baru tentang bilingual,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni