Aisyiyah Gresik Raih 2 Dikdasmen Awards dan Penghargaan Khusus; Liputan Kontributor PWMU.CO Estu Rahayu dari Malang.
PWMU.CO – Aisyiyah Gresik memborong oenggargaan dalam acara Seminar dan Dikdasmen Awards yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur dan Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Jawa Timur di Dome Theater Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (7/1/2023)
Pertama, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik meraih Dikdasmen Awards kategori PDA yang Memiliki AUA Tertua. Amal Usaha Aisyiyah Tertua atas nama TK Ausyiyah 1 Gresik yang berdiri sejak tahun 1930.
Kedua, Dikdasmen Awards diberikan kepada Madin Takmiliyah Wustho Aisyiyah Sidayu Gresik untuk kategori Madrasah Diniyah Terbaik
Selain meraih Dikdasmen Awards PDA Gresik juga mendapat tiga nominasi. Pertama,
TK Aisyiysh 9 Sidayu Gresik nominator Dikdasmen Award Kategori AUA Unggulan.
Kedua, PDA Gresik nominator Dikdasmen Awards Kategori PDA Memiliki Sekolah Penggerak Terbanyak
dan ketiga, PDA Gresik nominator Dikdasmen Award kategori PDA Memiliki AUA Terbanyak.
Ada satu penghargaan khusus yang diberikan kepada Ketua Majelis Dikdasmen, Hj Ning Munasichah SAg. Penghargaan ini diberikan dengan alasan istimewa. ” Ning Munasichah meraih penghargaan khusus sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PDA yang menginspirasi, terdisipilin dalam menghadiri rapat, tepat waktu ketika mendapat undangan PWA serta menjadi panutan Majelis Dikdasmen Oda yang lain,” ujar panitia.
Hadiah Milad Ke-71
Ketika pengumuman peraih kategori khusus diumumkan, sontak rombongan PDA Gresik bertepuk tangan. Kategori itu tidak ada dalam term of reference (TOR) yang dikeluarkan panitia.
Bu Ning, sapaannya, merasa bersyukur karena penghargaan ini adalah kado terindah di periode terakhir masa jabatannya sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gresik.
Dia juga menambahkan, “Momen istimewa ini juga bertepatan dengan hari kelahirannya 7 Januari 1952. Tepat diusia 71 tahun,” ujarnya sambil mendekap bingkisan berbalut kertas kado berwarna putih. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni