Warga Muhammadiyah Harus Solid di Tahun Politik; Penulis Muhammad Roissudin
PWMU.CO – Prof Din Syamsuddin mengajak warga Muhammadiyah untuk terus menggalang persatuan umat menjelang tahun politik 2024. Hal itu dia sampaikan pada Pengajian Ahad Pagi Fajar Mubarok yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Nganjuk di SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, Jawa Timur, Ahad (8/1/23).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mewanti-wanti agar warga Muhammadiyah mampu menjaga soliditas dan kerukunan umat. “Umat Islam sering kali diadu domba dan Muhammadiyah harus menjadi pelopor, mediator bagi persatuan umat dan bangsa,” pesannya.
Alumnus Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, ini menambahkan agar umat jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu-domba umat Islam, lebih-lebih di tahun politik. “Sejak era Gus Dur (Presiden Abdurrahman Wahid) saya sudah merasakan ada upaya adu domba oleh sekompok orang,” tegasnya.
Menurut Presiden World Peace Forum (WPF) itu, umat harus cermat dan sigap dalam menyikapi upaya pihak yang ingin mengadu-domba. “Jika diprovokasi ya harus mampu menghindari dan menunjukan soliditas umat,” tambahnya.
Namun, kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Jakarta Selatan ini, umat Islam selama ini sangat bijak dan sabar menghadapi berbagai cobaan serta provokasi pihak tertentu. “Sudah paham lah jika umat Islam bersatu banyak yang kepanasan. Untungnya umat sabar. Jika tidak ‘kan bisa perang antarsesama,” ungkapnya.
Peremian Rumah Tahfidh
Pada kesempatan tersebut Din Syamsuddin melakukan peletakan batu pertama dalam Grounbreaking Ceremony Asrama Tahfidh KH Mas Mansur SMA Muhammadiyah Nganjuk di Jalan Panglima Soedirman Nganjuk.
“Semoga lekas berdiri bangunannya dan mewujudkan hafidh-hafidh Qur’an yang berakhakul karimah,” harapnya.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk Andik Joko Santoso SPd mengatakan pembangunan asrama ini untuk melengkapi fasilitas program tahfidh yang selama ini sudah berjalan. “Tinggal mengembangkan sarprasanya, proyeksinya kita ingin mewujudkan lembaga dalam MBS (Muhammadiyah Boarding School).” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni