SMPM 11 Ujungpangkah Studi Banding ke SMP MBS Jombang, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Muhammad Khoirum
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 11 Ujungpangkah Gresik, Jawa Timur mengadakan kegiatan studi banding ke SMP MBS Jombang, Sabtu (7/1/2023).
Kegiatan ini diikuti guru, tenaga kependidikan dan Pengasuh Pondok Muhammadiyah Boarding School (MBS) At Taqwa Gosari Ujungpangkah Gresik yang berjumlah 19 orang.
Kepala SMPM 11 Ujungpangkah Ir Aminuddin dalam sambutannya menyampaikan tujuan kunjungan ke SMP MBS Jombang adalah untuk bersilaturrahmi, melihat secara langsung dan menimba ilmu pada sekolah ini.
“Sekolah ini yang sering diliput di Majalah Matan dan sering disebut di acara pertemuan kepala sekolah. Sekolah ini ada kesamaan dengan SMPM 11 yaitu mengelola SMP yang berbasis Pondok Pesantren,” katanya.
Dia berharap dalam studi banding ini mendapatkan banyak informasi tentang managemen serta Kurikulum Sekolah dan pondok pesantren yang telah diintegrasikan, memadukan, dan menggabungkan kurikulum sekolah dengan kurikulum diniyah sebagai muatan kurikulum pondok pesantren.
MBS Jombang
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMP MBS Jombang Imam Fauzi Rahman SPd menyampaikan sekolah ini berdiri pada tahun 2014. Tanahnya merupakan wakaf warga dan bekas dari panti asuhan yang bernama Baitul Amin yang kemudian tutup.
“Oleh Bapak Pimpinan Muhammadiyah diputuskan untuk didirikan lembaga pendidiksn SMP.”
Pada angkatan pertama, memiliki 9 siswa dan 3 tahun berjalan menjadi 13 siswa dan Alhamdulillah sampai pada tahun ini sekolah kami telah memiliki 250 siswa. Keberhasilan ini dapat dicapai karena didukung komitmen yang tinggi dan kerja keras semua pihak yang berjiwa merasa memiliki lembaga ini.
Dia memaparkan sekolah ini bisa maju, dapat dikenal dan dipercaya masyarakat adalah karena semua guru dan tenaga kependidikan lainnya selalu kompak dan saling mendukung semua kegiatan yang ada baik di sekolah maupun di pondok.
Seluruh siswa SMP MBS wajib menjadi santri di pondok agar program sekolah dan pondok dapat terlaksana dengan baik. Setiap dari 50 santri didampingi oleh musrif (wali kelas pondok) atau musrifah yang bertugas menjaga dan memberikan rasa nyaman para santri selama 24 jam agar menjadi kerasan (betah) tinggal di pondok.
Dalam mendampingi santri dibantu juga oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kegiatan IPM ini sebagai sarana untuk melatih santri dalam berorganisasi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.