Makna Mendalam Logo Musyda Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Gresik; Liputan Zaki Abdul Wahid, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Kabupaten Gresik akan digelar selama dua hari secara terpisah.
Hari pertama dilaksanakan Sabtu (11/2/2023) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Jalan Raya Permata No. 7 Kembangan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Sedangkan hari kedua akan diselenggarakan di Perguruan Muhammadiyah Bungah, Gresik, Ahad (19/2/2023).
Beberapa persiapan telah dilakukan oleh panitia. Di antaranya membuat tema dan logo Musyda. Ketua Panitia Toha Maksum menjelaskan, tema Musyda Ke-11 Muhammadiyah Gresik adalah “Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Gresik”.
Logo Musyda
Ahmad Faizin Karimi, sang pembuat logo, menjelaskan, pada logo Musyda Ke-11 Muhammadiyah Gresik terdapat tulisan ‘Muhammadiyah’ dengan huruf Arab sebagai identitas logo Muhammadiyah. Warna emas sebagai harapan munculnya gagasan pencerahan dan keagungan Persyarikatan.
Aksen logogram membentu kubah masjid berwarna hijau daun bermakna dakwah Muhammadiyah sebagai dakwa Islam yang mengerucut bermakna habluminallah. Sedangkan logogram membentuk buku di bawahnya memiliki makna dakwah Muhammadiyah senantiasa berdasarkan ilmu pengetahuan yang mengerucut ke bawah sebagai makna habluminannas.
Pilihan warna hijau melambangkan selalu bertumbuh dan progresif dalam berdakwah serta senantiasa berusaha mencapai kemajuan.
Di bawah logogram buku, ada logogram lambang damar kurung sebagai unsur identitas lokal Kabupaten Gresik yang bermakna harapan bahwa kegiatan dakwah Muhammadiyah makin menerangi warga masyarakat dan warga Gresik, berwana biru toska melambangkan kekinian.
Dan bertuliskan Musyda XI Muhmmadiyah Gresik dengan font dinamis khas Hoefler Text yang berlambangkan artistik dan membudaya. “Harapannya dakwa Muhammadiyah tidak melupakan unsur seni-budaya dan dinamika sosial demi tercapainya dakwah kultural,” ujarnya pada PWMU.CO, Kamis (13/1/2023).
Musyda Aisyiyah
Musyda Ke-11 Aisyiyah Gresik yang bertema “Aisyiyah Gerakan Perempuan Berkemajuan Membangun Peradaban” juga akan berlangsung selama dua hari secara terpisah. Yakni Ahad 5 Februari 2022 di GDM Gresik dan Ahad 19 Februari 2023 di Bungah, Gresik.
Soal logonya, Faizin menjelaskan, tulisan Aisyiyah dengan huruf Arab berwarna hijau melambangkan harapan akan bertumbuhan dan kesinambungan organisasi dalam mencipta masyarakat Islam sejati.
Panji matahari dengan dua belas sinaran bermakna semangat dakwah seperti para Hawwariyuun, yakni 12 orang pembela Nabi Isa alahissalam. Sedangkan warna biru muda dan orenge yang ada pada sinaran menunjukkan inklusivitas gerakan dakwah Aisyiyah untuk semua kalangan.
Untuk menggambarkan indentitas lokal Kabupaten Gresik maka terdapat pada lambang ikan bandeng yang berwana biru toska kekinian sebagai dakwah Aisyiyah yang selalu beramal, berderma bakti pada pembangunan masyarakat Gresik.
Logogram tanah dan laut yang ada pada logo menggambarkan harapan akan peran Aisyiyah dalam konservasi ekologi sebagai perwujudan tugas kekhalifaan mewujudkan kesejahteraan penuh karunia.
Font Hofler Text yang bernuansa artistik dan dinamis, memiliki pesan bahwa dakwahnya tetap berpedoman pada Islam tapi juga tetap mempertimbangkan unsur kontekstualitas.
Faizin mengungkapkan proses pembuatan logo Musyda Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Gresik bermula dari identifikasi isu, visualisasi isu ke simbol, integrasi simbol parsial jadi draf kesatuan logo, finalisasi logo, desain implementasi logo ke berbagai media hingga pembuatan visual guide line. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni