ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Januari 28, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kiat Meraih Sakinah Mawaddah wa Rahmah dalam Berkeluarga

Sabtu 14 Januari 2023 | 14:54
8 min read
2.8k
SHARES
8.7k
VIEWS

Moh. Sulthon Amien

Kiat Meraih Sakinah Mawaddah wa Rahmah dalam Berkeluarga, merupakan bagian ke-11 dari buku Spiritualitas Pernikahan – Meraih Kebahagiaan dengan Rahmat Ilahi karya Moh. Sulthon Amien. Seri ke-10 sebelumnya: Mengapa Pernikahan Disebut Mitsaqan Ghalizha, Sejajar dengan Perjanjian Tuhan Dengan Nabi, menjadi viral.

Penulis adalah Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Insan Mulia Surabaya, dan Direktur Utama Laboratorium Klinik Parahita Surabaya.

PWMU.CO – “Dan di antara tanda-tanda-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu mawaddah dan rahmat.  Sesungguhya  yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (ar-Rum 21)

Kata samawa menjadi akrab akhir-akhir ini. Akronim dari sakinah mawaddah, wa rahmah ini biasanya dijadikan doa yang diucapkan kala sejoli menempuh kehidupan baru dalam pernikahan.

Keluarga samawa adalah keluarga ideal yang bersendikan ajaran wahyu Ilahi dan Sunah Rasul. Cita-cita semacam itu menjadi dambaan setiap Mukmin. Tidak ada teladan yang lebih baik dalam berumah tangga yang bahagia dan sukses dunia akhirat selain dari Rasulullah Muhammad SAW.

Sakinah

Kata taskunu terambil dari kata sakana yang berarti diam, tenang. Antonimnya adalah guncang dan sibuk.  Dari sini, rumah dinamai sakan karena ia tempat memperoleh ketenangan. Sebelumnya, pasangan ‘sibuk’ di luar rumah. Perkawinan melahirkan ketenteraman batin, kedamaian hati, dan kebahagian dalam menapaki kehidupan. 

Kesempurnaan eksistensi makhluk hanya tercapai dengan bergabungnya setiap orang dengan pasangannya. Dia akan merasa gelisah dan jiwanya berkobar, jika penggabungan dan kebersamaan dengan pasangan tidak terpenuhi. Karena itu, Allah mensyariatkan perkawinan agar gejolak jiwa itu mereda dan masing-masing memperoleh ketentraman (Shihab, 6).

Rumahku Surgaku

Dari rumah awal kebahagian diukir. Memahat itu tidak mudah. Namun demikian, dengan kesadaran, kesabaran, dan pengorbanan yang tulus, hal itu akan dicapai. Start-nya, mendesain griya secara maksimal dan memaknainya seluas mungkin. 

Arti sebuah rumah idaman senantiasa berkembang seiring perjalanan hidup manusia. Fungsinya tidak sekadar sebagai alamat, tempat tinggal, domisili, kediaman, dan seterusnya. Rumah telah bertumbuh menjadi berbagai penyempurna kebutuhan yang vital.

Di antaranya sebagai madrasah, tempat saling belajar antara suami dan istri, menyelami kelebihan dan menambal kekurangan. Bersemi mengasah kesepahaman berkeluarga pada tataran arti sebenarnya. Pada dasarnya, berkeluarga adalah media belajar menapaki hidup. Saling mengisi, menerima, dan memberi nilai-nilai kemuliaan. 

Dinamai juga sebagai area rekreasi, ruang menyegarkan kembali jasmani rohani. Tempat meredakan kepenatan sekaligus memunculkan pikiran dan ide-ide baru nan kreatif. Rumah juga menjadi tempat lahirnya pikiran positif. Rahim bagi anak bangsa yang memiliki visi ke depan merajut karya dan ikut berkontribusi menuliskan sejarah kehidupan yang penuh pengorbanan. 

Setiap bilik menjadi mushala. Hamparan sajadah digelar tempat bersujud mengabdi keharibaan Ilahi Rabbi. Bertasbih menghabiskan sepertiga malam, merajuk, berkontemplasi, bersimpuh, mengaduh perjalanan berkeluarga yang sarat misteri. Memadu kasih di bawah naungan langit, wujud manifestasi ibadah. Buahnya kerinduan akan pengabdian. Karena hidup adalah menghamba titah Sang Pencipta.

Rumah juga tempat menyemai generasi. Anggota keluarga benar-benar merasa di rumah betulan, at home. Ladang menanam nilai untuk sang buah hati. Kala orang tua adalah role model bagi anak-anaknya, anggota keluarga merasa nyaman di rumah. Merasakan tinggal dirumah bak istana. Penghuni hanya keluar ketika ada keperluan penting saja, selebihnya hanya di rumah. Wadah mereka kembali pulang, kembali ke induknya. Bak anak-anak ayam berlindung di bawah kepak sayapnya.

Arena bermain bagi anak-anak. Memberi ruang menuntaskan masa kecil yang bahagia. Menumbuhkembangkan menuju kedewasaannya. Kaya akan pembelajaran edukatif praktis. Mengasah kemandirian, tanggung jawab, dedikasi, kerja bareng, bersih dan rapi dan lainnya  sejak dini. 

Rumah sebagai last battle, pertahanan terakhir keluarga. Rumah jebol, pertanda masyarakat akan runtuh. Kita turut prihatin dengan anak-anak yang tumbuh besar di jalanan yang keras dan minim pendidikan moral. Nilai yang ada hanyalah yang kuat yang berkuasa dan yang lemah dijajah habis. Keluarga yang broken home memicu penghuninya menjadi liar dan terbawa ke lingkungan yang semau gue. Mereka tercerabut dari pondasi kemanusiaannya.

Sebagai pertahanan terakhir, rumah menjadi harapan bangsa. Dari rumah, anak negeri dipersiapkan psikis dan fisiknya. Dari rumah, mereka ditempa kepribadiannya. Dari rumah pula hakikat belajar sesungguhnya diajarkan. 

Belajar dari pandemi Covid kemarin, sebenarnya Tuhan mengajari orang tua, bahwa tanggung jawab pendidikan sepenuhnya di tangannya. Guru di sekolah tidak lebih hanya kepanjangan tangan saja. Pembentukan akhlaqul karimah adalah domen orang tua. Seperti halnya para nabi mendidik langsung para pewarisnya. 

Mawaddah

Mawaddah berasal dari kata wadada artinya cinta. Al Wadud, salah satu nama Allah SWTdalam asma’ul husna berasal dari akar kata yang sama dengan wadada, artinya cinta yang banyak.  Dalam sebuah hadits Rasul bersabda, “Tawwaju al-waddud wal-walud,” artinya, “Nikahilah orang yang banyak cintanya dan banyak anak.”

Secara alami, seseorang tertarik kepada lawan jenisnya mula­mula melalui pertimbangan jasmaniah. Jatuh cinta dalam fase ini dalam bahasa Arab disebut mahabbah, yang merupakan tingkat permulaan atau paling rendah (primitif) dari proses hubungan pria dan wanita.

Psikolog Sigmund Freud menengarai ketertarikan ini berkait dengan libido, muaranya banyak berurusan dengan hasrat pemenuhan kebutuhan biologis. Meminjam bahasa agresifnya, naluri penyaluran seksualitas telah terpenuhi.

Dari Mahabbah ke Mawaddah

Tingkat yang lebih tinggi ialah ketertarikan seseorang berdasarkan pada hal-hal yang lebih abstrak, misalnya segi kepribadian atau nilai lainnya yang terdapat pada seseorang. Cinta-kasih antarjenis pada tingkat yang lebih tinggi ini disebut mawaddah. 

Sebagai tingkatan yang lebih luhur, mawaddah umumnya berpotensi untuk bertahan lebih kuat dan lama karena memiliki unsur kesejatian yang lebih mendalam, sehingga juga dapat memberi rasa bahagia yang lebih agung daripada mahabbah. Pada tingkat ini, segi lahiriah sasaran cinta tidak lagi terlalu banyak menjadi pertimbangan. Kualitas kepribadiannya adalah lebih penting baginya dan lebih utama daripada penampakan fisiknya.

Seorang hamba yang merefleksikan sifat wadud Ilahi tergambar ketika dia sudah sedemikian rupa sejak pagi sampai larut malam beribadah dan beramal salih di muka bumi ini. Namun demikian, dia dalam doanya tetap mengaku betapa minimnya waktu dan  energi  yang dipersembahkan untuk Rabb-nya.

Maka, cerminan seorang suami yang mawaddah adalah analog dengan gambaran sifat Ilahidi atas. Meskipun waktu, tenaga, dan harta telah tercurahkan untuk sang istri tercinta, dalam pengakuannya dia belum bisa berbuat banyak untuk membangun jalinan cintanya. Demikian pun sebaliknya, seorang istri terhadap suami tersayang apabila mempunyai sifat mawaddah tampak seperti ilustrasi tersebut.

Rahmah

M. Quraish Shihab (2007) dalam Pengantin Al-Quran, menggambarkan rahmah sebagai kondisi psikologis yang muncul di dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang bersangkutan melakukan pemberdayaan. Karena itu, dalam kehidupan keluarga masing-masing, suami dan istri, akan sungguh-sungguh, bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Pemberian Allah telah banyak dirasakan umat manusia, sampai untuk menghitungnya saja tak mampu, betapa luas dan luar biasa jumlahnya. Namun, kata Allah pemberian-Ku itu sangat sedikit, belum seberapa, jika dibandingkan dengan nikmat yang masih ditinggal akan dinikmati untuk hamba-hamba-Nya yang salihin di yaumul akhirah nanti.

Allah mempunyai seratus rahmat. Yang diturunkan di dunia ini baru satu. Termasuk mengapa kuda tidak mau menginjak bayinya yang masih kecil, ya, karena rahmat Ilahi yang satu tadi. Sedangkan yang sembilan puluh sembilan masih ditahan untuk di akhirat kelak.

Rahmah menghasilkan kesabaran, murah hati, dan tidak mudah cemburu. Pemiliknya tidak angkuh, tidak juga pemarah, apalagi pendendam. la menutupi segala sesuatu dan sabar menanggung segalanya.

Mengapa al-Quran menggarisbawahi hal ini dalam rangka jalinan perkawinan? Agaknya betapa pun hebatnya seseorang, dia pasti mempunyai kelemahan. Dan betapapun lemahnya seseorang pasti juga ada unsur kekuatannya.  

Suami dan istri tidak luput dari hal demikian. Sehingga mereka harus saling melengkapi. Di samping itu, bisa jadi potensi mawaddah yang diciptakan Allah pada diri setiap suami belum terasah dengan baik, sehingga belum mencapai tingkatan dapat menjamin kelanggengan hubungan harmonis. Bisa jadi ada unsur lain, katakanlah kelahiran anak-anak, yang menjadikan mawaddah mengalami erosi. Di sinilah faktor rahmah berperan.

Rahmah yang menghiasi jiwa seseorang mampu membendung keinginan dan kebutuhan yang berpotensi menyakiti pasangannya. Seorang suami mungkin mendambakan anak, tetapi istrinya mandul atau bisa jadi dorongan seksual suami tidak terpenuhi melalui seorang istri, yang menjadikannya terdorong untuk berpoligami, tetapi dia menyadari bahwa hal tersebut akan menyakitkan istrinya, maka rahmat yang menghiasi dirinya terhadap istrinya akan membendung keinginan tersebut.

Ketika itu suami akan berkorban demi cinta dan kasihnya kepada istrinya. Demikian juga dapat terjadi terhadap istri. Dia akan merasakan kepedihan karena kebutuhan suami atau keinginannya yang tidak terpenuhi, sehingga rahmat yang terhunjam dalam jiwanya akan mengundangnya berkorban dan mengizinkan sang suami untuk  meraih  dambaan dan  keinginannya. Di sinilah teruji cinta dan rahmat itu.

Dari tingkat mawaddah, suatu hubungan tarik-menarik antara dua jenis manusia dapat mencapai jenjang yang lebih mulia, yaitu rahmah. Rahmah adalah jenis kecintaan llahi karena bersumber dan berpangkal dari sifat Tuhan yang Rahman dan Rahim. Maka sama dengan pesan Nabi dalam sebuah hadis agar manusia berusaha meniru akhlak Allah, hubungan saling cinta antara dua orang manusia lain jenis dapat mencapai kualitas kecintaan yang tidak terbatas, yang serba meliputi, murni, dan sejati (Rachman, 2007).

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: M Sulthon AmienMoh. Sulthon AmienPernikahanPernikahan SamawaSamawa
SendShare1115Tweet697Share

Related Posts

Begini Batas Sabar dalam Berumah Tangga

Sabtu 7 Januari 2023 | 10:42
6.1k

Ustadz Moh. Sulthon Amien di Pengajian Ahad Pagi Masjid At Taqwa WSI Menganti Gresik, Ahad...

PWM Jatim Akan Rombak Sistem Kaderisasi AMM dan AUM

Sabtu 7 Januari 2023 | 09:43
1.4k

Wakil Ketua PWM Jatim Moh. Sulthon Amien di Kantor PWM Jatim, Jumat (6/1/2023). PWM Jatim...

Di Sidojangkung, Dirut Parahita Ini Menata Sandal Jamaah dan Sumbang Masjid

Jumat 6 Januari 2023 | 09:19
539

Ustadz Moh Sultán Amien (kiri) saat menunjukkan sandal jamaah Pengajian Ahad Pagi Masjid At-Taqwa WSI...

Hati-Hati, Anak ‘Memotret’ Ayah Ibunya

Kamis 5 Januari 2023 | 13:07
2.1k

Ustadz Moh. Sulthon Amien di Pengajian Ahad Pagi Masjid At Taqwa WSI Menganti Gresik, Ahad...

Resep NLP Parenting untuk Menghadapi Situasi Sulit dalam Keluarga

Minggu 18 Desember 2022 | 18:39
12.3k

Ustadz Moh. Sulthon Amien dalam Kajian Bakda Subuh Masjid Al-Khoory KH Faqih Oesman Universitas Muhammadiyah...

Tanda-Tanda Orang Bahagia Dikaji Pengajian Ahad Pagi Al Manar

Senin 12 Desember 2022 | 22:07
591

Tanda-Tanda Orang Bahagia Dikaji Pengajian Ahad Pagi Al Manar; Liputan Ismini, kontributor PWMU.CO Ponorogo. PWMU.CO...

Mengapa Pernikahan Disebut Mitsaqan Ghalizha, Sejajar dengan Perjanjian Tuhan dengan Nabi

Sabtu 26 November 2022 | 13:12
28k

Noh. Sulthon Amien: Mengapa Pernikahan Disebut Mitsaqan Ghalizha, Sejajar dengan Perjanjian Tuhan dengan Nabi Mengapa...

Pernikahan-Pernikahan yang Dipersoalkan

Sabtu 15 Oktober 2022 | 07:04
41.4k

Moh. Sulthon Amien: Pernikahan-Pernikahan yang Dipersoalkan (Istimewa/PWMU.CO) Pernikahan-Pernikahan yang Dipersoalkan, merupakan bagian ke-9 dari buku Spiritualitas Pernikahan Meraih Kebahagiaan...

Kasus-Kasus dalam Rumah Tangga, Pentingnya Bekal Spiritual

Jumat 19 Agustus 2022 | 10:00
58.8k

Moh. Sulthn Amien Kasus-Kasus dalam Rumah Tangga, Pentingnya Bekal Spiritual, merupakan bagian ke-8 dari buku Spiritualitas...

Menyamakan Persepsi antara Suami Istri

Rabu 13 Juli 2022 | 21:02
11.8k

Moh. Sulthon Amien ( Moh. Sulthon Amien: Menyamakan Persepsi antara Suami Istri/PWMU.CO)/PWMU.CO) Menyamakan Persepsi antara Suami Istri,...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    119520 shares
    Share 47808 Tweet 29880
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    70590 shares
    Share 28236 Tweet 17648
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    29085 shares
    Share 11634 Tweet 7271
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    6582 shares
    Share 2633 Tweet 1646
  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    5468 shares
    Share 2187 Tweet 1367
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    34924 shares
    Share 13970 Tweet 8731
  • Siswa Spemdalas Raih 4 Medali Olimpiade PAI Nasional

    3732 shares
    Share 1493 Tweet 933
  • Majelis Tabligh Kota Surabaya Family Gathering

    1863 shares
    Share 745 Tweet 466
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    30887 shares
    Share 12355 Tweet 7722
  • Rapikan Rambut Siswa, Spemdalas Datangkan Tukang Cukur

    1240 shares
    Share 496 Tweet 310

Berita Terkini

  • Darul Arqam Dasar IMM Banyuwangi Libatkan Empat KampusSabtu 28 Januari 2023 | 22:40
  • Raker Plus Wisata Songgoriti ala Aisyiyah Cabang SidoarjoSabtu 28 Januari 2023 | 22:38
  • Nama-Nama tanpa Jenis Kelamin yang Bikin Diklat Ini Gerr-gerranSabtu 28 Januari 2023 | 22:13
  • Bunga jeli
    Bunga Jeli Unik Karya Nasyiah LarenSabtu 28 Januari 2023 | 22:12
  • Awal tahun
    Awal Tahun Matsmunam Raih Tiga PrestasiSabtu 28 Januari 2023 | 19:42
  • Smamda Sidoarjo Melahirkan Kontributor BaruSabtu 28 Januari 2023 | 19:41
  • Sambut Ramadhan
    Sambut Ramadhan, Ini Pesan untuk AMMSabtu 28 Januari 2023 | 18:40
  • Predator
    Predator PuncakSabtu 28 Januari 2023 | 17:28
  • Empat Kunci Sukses Mahasiswa Afghanistan Kuliah di IndonesiaSabtu 28 Januari 2023 | 17:04
  • 7 Sekolah M-ICO Terima Legalisasi Penggunaan Lisensi dan Kurikulum dari ACTSabtu 28 Januari 2023 | 16:53

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!