Pengajian PCM Sukodadi Bahas Generasi Kuat, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan ‘Aalimah Qurrata A’yun
PWMU.CO – Pengajian bulanan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukodadi Lamongan, Jawa Timur, dilaksanakan di Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Sumberaji, Jumat (13/1/23).
Bertempat di Masjid Al-Falah Desa Sumberaji, pengajian ini diikuti warga Muhammadiyah se-Cabang Sukodadi dari berbagai ortom.
Mulai dari Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci, hingga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Bahkan ‘ikatan balita Muhammadiyah’ (IBM) pun turut hadir meramaikan acara ini. Maksudnya, banyak balita yang diajak mengaji.
Ketua Pimpinana Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukodadi Mustain SPd memaparkan beberapa informasi dan memberikan pengantar pada pengajian kali ini.
Mustain menekankan kepada seluruh jamaah yang hadir, agar tidak enggan melaksanakan pengajian ke-Islaman, baik mulai dari tingkat ortom hingga di pimpinan Muhammadiyah.
“Alhamdulillah dari seluruh ranting se-Cabang Sukodadi telah mengadakan pengajian rutin di masjidnya masing-masing. Semoga istikamah dan tidak terputus dari kebiasaan baik tersebut,” ujarnya.
Penguatan Organisasi
Dalam pengajian yang mengangkat tema Penguatan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), pemateri Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Fatih Futhoni SPdI MPd, mengatakan lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah aset untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Cabang Sukodadi.
“Harapan besarnya adalah agar siswa yang telah keluar dari TK Aisyiyah tersebut tidak berhenti begitu saja, namun melanjutkan ke lembaga pendidikan Muhammadiyah berikutnya.”
Tujuan tersebut bukan lain bahwa adanya kaderisasi dan penanaman SDM yang progresif demi kemajuan Muhammadiyah ke depan.
Mengutip Surat an-Nisa ayat 9, dia menyampaikan wajib bagi seluruh manusia yang ada di muka bumi ini untuk mempersiapkan generasi-generasi yang kuat, serta hendaknya takut meninggalkan generasi yang lemah. Persiapan tersebut antara lain dengan menuntun generasi muda hari ini untuk selalu cinta kepada taman-taman surga dan hal-hal berbau keislaman lainnya.
“Ayat tersebut artinya, Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Mengutip dari kalimat Ibnu Qayyim Al Jauzi, dalam kehidupan ini yang menjadi pangkal dari semua kebaikan adalah bersumber dari ilmu dan kebaikan. Begitupun sebaliknya, pangkal dari kejahatan bermula dari kebodohan dan kezaliman.
Erat kaitannya dengan dalil dan kutipan dari penyampaian tersebut, maka sangat dapat disambungkan dengan perintah pertama yaitu tentang pangkal ibadah adalah berilmu dengan wujud iqro sebagaimana ayat pertama turun pada Surat al-Alaq.
“Kata pertama iqra adalah seruan untuk menjadi manusia yang berilmu dan kehidupan akan berisi sumber daya manusia yang berkualitas,” ucapnya.
Tiga Perkara Penting
Fatih Futhoni juga memberikan bekal kepada jamaah tentang doa dari Abdullah Ibnu Mas’ud mengenai 3 perkara yang dimohonkan kepada Allah SWT, yaitu Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keimanan yang tidak membimbangkan, kenikmatan yang tidak ada habis-habisnya, dan membersamai Nabi Muhammad saw di surga tertinggi yang kekal.
“Melalui taman surga ini, semoga kita semua senantiasa diberikan kebahagiaan yang nyata kelak di surga-Nya. Aamiin.” (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.