Di Depan Nelayan, Wakil Ketua PWM Ini Berbagi Resep Hidup Bahagia; Penulis Aan Hariyanto Kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Setiap orang pasti mendambakan bisa hidup bahagia dunia dan akhirat. Namun banyak orang tak bisa merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Lantas apa yang bisa membuat hidup seseorang bahagia?
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin M.PSDM membagikan resep yang bisa membuat hidup bahagia sebagaimana yang dikatakan oleh Rasullulah Muhammad SAW.
“Islam itu adalah agama yang menjamin kebahagiaan dan kemuliaan bagi pemeluknya. Sebagaimana Rasulullah SAW menerangkan ada empat hal yang membuat hidup bahagia,” ujarnya dalam pengajian di Masjid Darussalam Kandangsemangkon, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (14/1/2023).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kandangsemangkon bersama dengan rukun nelayan desa. Hadir sekitar 300 jamaah yang memadati area utama masjid.
Pria asal Tejoasri, Laren, Lamongan, itu kemudian menguraikan satu per satu resep hidup bahagia menurut Rasulullah. Resep pertama al imra‘atul shalihah. Memiliki istri shalihah.
“Kalau mempunyai istri shalihah hati kita akan tentram. Keluarga akan baik. Seorang istri itu adalah ibu bagi anak kita. Tiang utama bagi pendidikan anaknya. Maka carilah dan jadilah istri shalihah,” terangnya .
Sholihin melanjutkan, perilaku anak itu 60 persen sumber utamanya adalah kebiasaan yang dibagun dari dalam rumah, terutama dari kebiasaan seorang ibu. Sebab, karakter atau anak itu tergantung orang tuanya, terutama ibu.
“Kalau ibunya pinter, anaknya jadi pinter. Kalau rajin ibadah, membaca al-Quran, anak akan meniru. Kalau suka ngomel ya anaknya akan meniru. Jadi jadilah contoh yang baik buat anak kita,” ungkapnya.
Resep hidup bahagia kedua menurut Rosulullah adalah mempunyai anak atau keturunan yang baik. Maka, ia menyebutkan, sebagai orangtua kita punya kewajiban untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak.
Yakni, memberikan pendidikan yang tidak hanya hanya mengasah akal pikirannya, juga pendidikan yang mengasah akhlak dan keimanannya. Pendidik agama yang baik.
“Sangat disayangkan pendidikan kita hari ini kebanyakan hanya menyentuh atau mengembangkan akal pikiran siswa. Sebaliknya tidak bisa membentuk karakter dan akhlak anak. Jadi jangan pasrahkan 100 persen pendidikan anak kita kepada sekolah. Orangtua juga memiliki peran besar dalam pendidikan anak,” pintanya.
Teman Alim
Resep ketiga adalah mempunyai teman yang alim, baik, dan bisa mengajak kepada perbuatan baik. Maka, menurutnya, penting bagi seseorang bisa memilih dan memilah pergaulan yang baik. Karena tidak sedikit orang terjerumus kepada perbuatan tidak baik karena faktor lingkungannya, karena salah berteman dan pergaulannya.
“Mari kita ciptakan lingkungan atau pergaulan yang baik. Salah satunya dengan banyak-banyak mengaji seperti ini. Mari kita aktifkan kembali gerakan jamaah, dakwah jamaah (GJDJ) Muhammadiyah. Kan, kalau kita kumpul dengan penjual minyak wangi, kita juga akan kecipratan wangi,” paparnya.
Resep hidup bahagia keempat menurut Rasulullah adalah rezeki seseorang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia menerangkan, mencari rezeki atau bekerja merupakan sebuah ibadah. Maka, kita diharuskan bekerja untuk menafkahi keluarga.
“Di mana pun bumi dipijak, insyaallah di situlah letak rezeki kita. Rezeki Allah itu bisa kita dapat dari bertani, menjadi nelayan atau profesi lainnya. Yang terpenting itu halal dan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut Ia mengajak jamaah untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Di antara nikmat itu adalah nikmat iman dan nikmat Islam.
“Cirinya seseorang itu telah mensyukuri dan mendapatkan nikmat Iman adalah tambah lama tambah yakin dengan agama Islam. Sedangkan ciri seseorang yang telah bersyukur dan mendapatkan nikmat Islam adalah tambah lama tambah rajin beribadahnya,” jelasnya.
Ustadz Sholihin menegaskan, seseorang yang tidak memiliki iman, meski memiliki harta yang banyak tidak akan ada manfaatnya. “Yen ora due iman, meski duite akeh (uang banyak), omahe dan kapalnya apik (rumah dan perahunya bagus), tapi gak ono manfaate (gak ada manfaatnya). Soalnya gak due iman (karena tak punya iman). Semua jadinya tidak ada manfaatnya,” tandasnya.
Selepas pengajiannya, jamaah diajak makan bersama secara prasmanan. Anaka masakan seperti rawan, sup daging sapi, ikan laut dan lainnya disuguhkan untuk menemani ramah tamah antar jamaah. Selain itu, PRM Kandangsemangkon membagikan sembako buat nelayan yang tidak bisa melaut terdapak cuaca ekstrim angin barat. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni