Resmi Dibubarkan, Ini 6 Rekomendasi Panitia Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim; Liputan Ismini, Kontributor PWMU.CO Ponorogo dan Anggota Tim Media Center Musywil. Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah, Jawa Timur (Jatim) telah resmi ditutup pada 25 Desember 2022 lalu. Meskipun perhelatan besar tersebut telah usai, namun euforia dan antusias pihak yang terlibat dalam acara masih sangat terasa.
Terbukti dengan banyaknya undangan yang hadir dalam agenda pembubaran panitia Musywil Ke-16 di Ekspotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (15/1/23).
Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh seluruh panitia namun juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr dr Sukadiono MM beserta jajarannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Syafrudin MA, perwakilan amal usaha Muhammadiyah (AUM), takmir masjid yang telah menyediakan fasilitas transit penggembira, dan lembaga-lembaga Muhammadiyah lain yang berkontribusi dalam acara Musywil.
Ketua Panitia Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim, Drs Sunarto ATM menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya musywil, mulai dari pra-Musywil hingga selesainya kegiatan.
“Kegiatan ini penuh dengan kejutan yang luar biasa. Saya katakan luar biasa karena H-7 tempat acara Musywil harus dipindah ke alun-alun dan konsep acara pun tentunya perlu sedikit perubahan. Namun berkat dukungan dan bantuan dari PWM juga kinerja tim panitia yang begitu luar biasa, semua bisa terlaksana dengan lancar,” ujarnya.
Luar biasanya lagi, lanjutnya, acara pembukaan yang dilangsungkan di Alun-Alun Ponorogo tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp 800 juta yang kesemuanya telah ditanggung oleh PWM Jatim.
Ia juga menyebutkan rincian biaya secara umum yang telah dikeluarkan panitia untuk terselenggaranya Musywil.
“Semua rincian biaya telah kami bukukan dan akan kita berikan secara langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu, Ketua PWM Jatim, Ketua PDM Ponorogo, dan Rektor Umpo,” paparnya.
Di akhir sambutannya Sunarto juga menyampaikan enam evaluasi dan rekomendasi untuk panitia juga semua pihak yang terlibat dalam acara. Rekomendasi yang disampaikan sebagai bahan perbaikan untuk Musywil berikutnya.
“Proses kegiatan yang menyita waktu, tenaga, dan pikiran ini seakan tidak menjadi beban namun menjadi bagian dari sejarah Musywil Ke-16 Muhammadiyah. Lelah telah terbayar dengan lillah dan merupakan sebuah kegembiraan kita semua bisa terlibat di dalamnya, namun perlu kita sampaikan beberapa rekomendasi agar pelaksanaan kegiatan berikutnya bisa lebih baik,” ungkapnya.
Enam Rekomendasi
Berikut enam rekomendasi yang disampaikan oleh Sunarto.
- Musyawarah Wilayah Ke-16 Muhammadiyah, Jawa Timur melibatkan banyak pihak dari berbagai unsur dan latar belakang, tentunya hal tersebut akan memunculkan banyak ide dan gagasan yang berbeda, untuk itu ke depan, siapapun yang mendapat amanah menjadi panitia hendaklah memiliki hati yang lapang, tulus, ikhlas bekerja karena Allah SWT untuk persyarikatan.
- Kedisiplinan dan ketertiban yang tidak ternilai dengan materi dalam acara besar tersebut seakan menjadi hal mustahil, namun Muhammadiyah telah menunjukkan dapat melakukannya. Untuk itu ke depan harus memiliki spirit yang lebih baik lagi demi persyarikatan.
- Manajemen kegiatan Musywil telah memersatukan banyak kader dan simpatisan Muhammadiyah, kurang lebih sekitar 1.160 orang yang terlibat dalam kepanitiaan maka perhatian Muhammadiyah ke depan harus lebih banyak melibatkan peran kader dalam berbagai kegiatan.
- Keterbukaan dan kebersamaan menjadi kunci sukses karena tidak semua informasi dapat dikomunikasikan dengan baik tetapi berkat kebersamaan dan keterbukaan pasti saling melengkapi atas kekurangan untuk sukses dalam kegiatan.
- Setiap kegiatan harus mengedepankan kemaslahatan bukan ego pribadi atau kepentingan sesaat, namun kepentingan bersama untuk persyarikatan.
- Musyawarah Wilayah Ke-16 Muhammadiyah, Jatim telah mencatat sejarah beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Doa dan harapan baik dari banyak orang akan menjadi contoh bagi generasi yang akan datang dan pahalanya akan terus mengalir sampai nanti di akhirat sehingga menjadi amal jariyah.