PWMU.CO – Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menyelenggarakan Diklat Relawan Jilid III, yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cuban Rondo, Batu, 24-28 Maret 2017.
Ketua LPB Kota Surabaya M Shohib menjelaskan, kegiatan ini sebagai upaya untuk merekrut kader-kader baru yang militan dan loyal. Karena itu, kata dia, sistem rekrutmen dilakukan bertahap: dari tes wawancara hingga kesehatan. “Harapan kami terjaring relawan yang memiliki kompetensi dan integritas sehingga selepas diklat mereke memiliki komitmen untuk berjuang,” ucapnya.
(Baca: Hujan Deras dan Medan Sulit Tak Halangi Baksos LPB MDMC Malang Raya)
Wakil Ketua PDM Kota Surabaya Drs H Zayyin Chudori MA secara resmi membuka diklat. Ia juga secara simbolis meyematkan seragam relawan. “Semoga kalian bisa menjaga kondisi fisik. Kami berharap LPB menjadi lembaga terdepan dalam membantu korban bencana,” katanya.
Ketua LPB Kota Surabaya periode 2010-2015 Ferry Yudi Antonis Saputro SHI M PdI memaparkan betapa pentingnya membentuk jiwa simpati dan empati di dunia kebencanaan. Menurutnya, kader-kader muda Muhammadiyah yang ikut diklat ini harus memiliki rasa kepedulian di atas rata-rata. “Dan rasa itu tidak muncul secara instan melainkan harus diasah,” kata Ferry.
(Baca juga: Karena Bencana Tak Bisa Diduga, Muhammadiyah Siapkan Warga Tangguh Bencana)
Saat memberikan materi Kerelawanan itu Ferry mengajak peserta berkontemplasi, flashback ke belakang: beberapa minggu, bulan, atau tahun. Tujuannya untuk me-refresh memori peserta, kapan kali terakhir Anda menolong seseorang tanpa pamrih.
Hasilnya: beberapa peserta menceritakan pengalamannya. Ada yang menolong seseorang yang hendak melahirkan. Ada yang menolong korban kecelakan lalu lintas yang terjadi di depan toko, ketika tidak ada warga yang mau membantu. Ada juga yang membantu korban kecelakaan kerja dan lain sebagai.
“Refresh memori ini adalah upaya untuk menumbuhkan respon kepedulian tanpa melihat siapa dan apa latar belakang nya,” kata Ferry. Dia mengungkapkan, selain kepekaan respon, kader LPB juga harus mantab tauhidnya dan kuat pemahaman ke-Islamannya. “Ke depan dalam Diklat Jilid IV harus ada materi mengenai penanganan jenazah. Kader LPB harus punya keunggulan dalam melayani umat,” pesannya.
Selain Ferry, beberapa instruktur dihadirkan untuk menjadi nara sumber, yaitu M Shohib (ke-LPB-an, Muhammadiyah & Human Sphere) dan Wahyu Widodo (Sistem Koordinasi Tanggap Darurat LPBM dan SAR Darat). “Ada pula materi Dapur Umum, Manajeman Posko dan Logistik, Search and Rescue oleh BASARNAS, Praktik SAR Darat dan Vertical Rescue,” kata Teguh Eko Prasetyo Sekretaris LPB PDM Kota Surabaya.
Peserta yang mengikuti diklat ini, kata Teguh, ada 26 orang terdiri dari 17 pria dan 9 perempuan. “Mereka berasal dari mahasiswa, anak panti, pelajar SMAM. Usia berkisar antara 16-30 tahun,” kata dia. (MN)