PWMU.CO – Lazismu Gresik mennyerahan Program Hunian Baru untuk Masyarakat (Harum) kepada Kati Hadawati, kader Aisyiyah Desa Bulurejo, Sabtu (7/1/2023). Program ini hasil sinergi Lazismu Gresik bersama Pemerintah Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bulurejo Sholikhun menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Gresik dan Pemerintah Desa Bulurejo atas program bedah rumah diberikan kepada warganya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) PCM Benjeng, Fajar Nur Cahyo juga menyampaikan terima kasih. “Semoga dari program ini membuat warga kami, Bu Kati, sekeluarga semakin bersemangat dalam menjalani hidup ini,” katanya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Gresik Rojak SPd MPdI berharap Program Harum ini menjadikan harum juga kehidupan si penerima.
“Mari kita tingkatkan juga giat kita dalam beramal bersama Lazismu KLL (Kantor Layanan Lazismu) Benjeng, agar semakin banyak juga masyarakat yang mendapat manfaatannya. Karena sejatinya semua yang kita dapatkan akan kembali kepada kita,” tuturnya.
Rezeki Berkah
Setelah sambutan-sambutan acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustadz Drs Muhammad In’am MPdI. Dia mengajak undangan untuk bekerja sama dalam aktivitas kebaikan melalui Lazismu.
“Karena dari situ akan semakin banyak kebermanfaatan yang tersebar. Lazismu niku menggerakkan dan menampung zakat masyarakat. Dan akan disalurkan ke masyarakat. Jadi dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat,” katanya.
Dia menerangkan, Muhammadiyah mengajak siapapun untuk bergabung dalam gerakan sosial. Sebab, rezeki yang didermakan tidak akan habis.
“Tidak bisa Rp 100 ribu ya 10 ribu, tidak bisa Rp 10 ribu, bisa Rp 1.000. Tidak bisa Rp 1000 ya 100 rupiah. Tidak bisa materi bisa dengan sesuatu yang bermanfaat yang lainnya,” urainya.
Ustadz In’am kemudian menjelaskan arti berkah dengan sebuah kisah. Ada seorang wanita yang memiliki banyak harta, rumah bagus, keluarga lengkap. Tapi tidak bisa tidur nyenyak, perasaannya tidak nyaman, pikiran tidak tenang, gerunjangan, berobat ke mana-mana tidak bisa hilang.
Akhirnya datanglah dia ke salah satu ustadz. Sang ustadz bertanya, “Ibu agamanya apa?”
“Islam.”
“Shalat?”
“Tidak.”
“Bisa membaca al-Qur’an?”
“Tidak.”
“Nah itu yang yang menjadikan ibu hatinya tidak bisa tenang. Kalau pengen sembuh penyakit hati ibu, selain dengan memperbaiki ibadah ibu, bisa juga dengan bersedekah,” papar sang ustadz.
Dari kisah itu, Ustadz In’am menekankan pentingnya menyalurkan sedekah pada lembaga yang terpercaya. “Salah satu fungsi adanya Lazismu, yakni agar semakin banyak orang yang menerima manfaat seperti bedah rumah ini atau lewat program yang lain. Mari kita bersama menguatkan gerakan bersedekah, biar semakin banyak kebermanfaatannya,” pesannya. (*)
Penulis Shobahul Kirom Editor Mohammad Nurfatoni