Kelas Saintek SMP Musasi Praktik Membuat Essensial Oil. Liputan Adistya Marella Kesa Damara, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – Siswa Kelas VIII Sains dan Teknologi (Saintek) SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) belajar membuat essensial oil, Selasa (10/1/2023). Pagi itu mereka memadati Laboratorium IPA dan kantin untuk mengolah limbah organik menjadi minyak.
Koordinator Laboratorium SMP Musasi, Ratna Puspitasari mengatakan, pembelajaran ini merupakan sub tema dari gaya hidup berkelanjutan, sebagai salah satu tema pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Tim Saintek SMP Musasi, ingin siswa-siswi peminatan ini, dapat mengolah sampah menjadi hal yang bermanfaat. Sebagai mana kita tahu, bahwa sampah saat ini menjadi isu dunia, akibat lonjakan keberadaannya,” ujar Ratna.
Dia mengatakan, metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah destilasi dan steam pemanasan.
“Sampah organik ini, nantinya didaur ulang menjadi bahan yang memiliki daya jual tinggi. Dengan penggunaan dua metode yang telah dipilih, nantinya siswa dapat menemukan perbedaan dari kedua metode tersebut. Nanti mereka akan melihat, hasil minyak mana yang banyak diperoleh dari proses destilasi dan steam,” ucapnya.
Proyek P5 yang Praktis dan Mudah
Panji Tegar Wikantama, siswa Kelas VII Saintek 1 yang juga merupakan Ketua Pimpinan Ranting IPM SMP Musasi mengaku lega dengan proyek ini, karena cenderung lebih mudah daripada P5 tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah pelaksanaan P5 kali ini cenderung praktis, karena kami semua langsung uji coba dengan materi yang telah diberikan sebelumnya,” ujar Panji.
Dia mengatakan, pelaksanaan P5 kali ini lebih mudah dan cepat, karena P5 sebelumnya para siswa berproses membuat robot metal detector. “Waktu itu kita harus melakukan riset sehingga membutuhkan waktu lebih lama,” ucapnya.
Panji mengatakan, selain kelasnya, diharapkan teman-temannya dari kelas Saintek yang lain juga dapat menghasilkan pengharum ruangan, yang berasal dari essensial oil, seperti halnya yang dia praktikkan hari ini.
“Sehingga nanti, setiap ruangan di SMP Musasi menggunakan pengharum ruangan yang diproduksi oleh siswa-siswi Kelas Saintek. Semoga hasil essensial oil yang kami pelajari nantinya dapat dijual juga kepada masyarakat luas,” katanya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni