Kunci Sukses Hafal 30 Juz Santri Al Mizan. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Izzah Aulia’ Afifah, santri Panti Asuhan dan Pondok Pesantren (PA dan PP) Al Mizan Muhammadiyah Lamongan berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz, Kamis (4/8/2022).
Kepada PWMU.CO, dia menceritakan kunci sukses hafal 30 Juz al-Qur’an. Izzah mengaku, menghafal al-Qur’an bermula dari keinginannya sendiri, serta dukungan kedua orang tua, ustadz dan ustadzah.
“Banyak sekali hambatan dan rintangan saat menghafal, salah satunya saat sedang futur (putus asa). Hal ini tentu juga pernah saya alami. Tetapi dengan seringnya motivasi dan inspirasi, menjadikan saya lebih semangat lagi,” katanya.
Dia mengatakan, di pondok pesantren, para santri memang dididik untuk belajar agama dan menghafal al-Qur’an, seperti halnya di Al Mizan ini.
“Tidak menuntut kemungkinan jika saya lebih mementingkan ego atau nafsu, tentu tidak akan bisa istiqomah bersama al-Qur’an,” tutur santri Kelas XI MA Muhammadiyah 9 Lamongan ini.
Motivasi Menghafal al-Qur’an
Izzah menceritakan, dirinya mulai termotivasi untuk menghafal al-Qur’an 30 juz, saat masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Waktu itu melihat acara hafidz Indonesia di Televisi. Di sana kan banyak anak kecil yang sudah pandai membaca al-Qur’an bahkan menghafal,” katanya.
“Bukan itu saja, saya juga ingin memberikan mahkota yang bersinar kepada kedua orang tua di hari akhirat kelak. Dari situlah saya termotivasi untuk menghafal al-Qur’an,” imbuhan saat ditemu PWMU.CO di Pondok Tahfidz Al Mizan, Ahad (8/1/2023)
Santriwati yang lahir pada 25 maret 2006 ini mulai menghafal al-Qur’an pada tahun 2018 saat masih menjadi santri baru di Al Mizan. Sementara dia telah menyelesaikan 30 Juz al-Qur’an pada 4 Agustus 2022.
“Intinya, kunci sukses menghafal al-Qur’an itu, resepnya adalah niat ikhlas karena Allah, usaha yang kita kerjakan dan do’a yang dipanjatkan kepada Allah,” katanya.
Izzah mengaku, setelah selesai 30 juz al-Qur’an ini, dia ingin memutqinkan hafalan dengan memahami apa yang terkandung di dalamnya dan juga mengamalkannya.
“Saya berharap, semoga Al Mizan ke depannya bisa menjadikan kader-kader ulama yang berakhlaqul karimah dan mencetak kader Qur’ani,” pesannya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni