Siti Dalilah Candrawati: Kepemimpinan Lumrah Berganti; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur 2015-2022 Dra Hj Siti Dalilah Candrawati MAg mengajak anggota Musywil memberi applause untuk Ketua, Sekretaris, dan Anggota terpilih PWA Jatim periode 2022-2027.
Dia mengatakan itu saat menyampaikan sambutan di penutupan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-13 Aisyiyah Jawa Timur, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Ahad (22/1/2023) sore.
Candra–sapaannya–kemudian menyampaikan terima kasih atas semua yang telah anggota Musywil berikan, termasuk terkait hak bicara dan suara di Musywil. Alhasil, sejak awal hingga hari terakhir bisa mereka laksanakan sesuai rencana.
“Meski ada pengunduran waktu kondisional yang tidak mungkin kita menggunakan tepat sesuai rundown. Saya sampaikan terima kasih, jazakumullahu khairan jaza wajazakumullahu khairan katsiran atas peran serta partisipasi aktif peserta, seluruh musyawirin, di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Sukolilo Surabaya,” ujarnya,
Dia lantas menyatakan telah melaksanakan tujuh tahun menjadi Ketua PWA Jatim periode 2015-2020. Dengan rincian, lima tahun satu periode, ditambah dua tahun selama pandemi Covid-19.
“Ternyata pada hari ini, di dalam Musyawarah ini ibu-ibu sudah memberikan hak suara dalam pemilihan tadi. Kami dengan pendapat masing-masing yang tentunya itu dapat diambil kesimpulan, inilah sebelas terpilih,” imbuhnya.
Meskipun Ketua PWA Jatim 2022-2027 Dra Hj Rukmini Amar MAg berdomisili di Malang dan kesebelasan itu domisilinya berbeda-beda, Candra yakin mereka semua akan melakukan tugas-tugas sebagai PWA kolektif kolegial. Dia lantas menyebutkan domisili kesebelasan tersebut.
“Bu Nely dan Bu Akhtim Sidoarjo, Bu Sugiarti Malang, Bu Nurma Sidoarjo, Bu Farida dan Bu Budiyati Sidoarjo, Bu Nur Haida Surabaya, Bu Asmawati dan Bu Siti Asma Malang. Rupanya ini banyak yang tinggal di Malang Jawa Timur,” ungkapnya.
Lumrah Berganti
Dalam kesempatan itu, Candra juga menekankan, sudah menjadi sebuah kelumrahan jika pada periode berikutnya kepemimpinan berganti. Hal ini, lanjutnya, memungkinkan pula terjadi di kepemimpinan tingkat daerah, cabang, maupun ranting.
“Andaikan ganti tidak apa. Yang jelas, yang sudah dua kali jangan minta lagi. Karena dalam aturan organisasi, kita sebagai ketua maksimal dua kali,” sambungnya.
Berikutnya, Candra memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam bertugas sebagai Ketua PWA Jatim tujuh tahun (satu periode) ada kekurangan, kekhilafan, dan ketidaksempurnaan; bahkan ada kesalahan. “Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari jariyah,” doanya.
Sebagai sesama manusia dalam menjalani kehidupan, dia mengingatkan prinsip sesuai al-Ashr. “Watawa saubil haqqi watawa saubissabr (saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran),” ungkap wanita asli Gresik itu.
Candra kemudian menyampaikan terima kasih kepada seluruh PDA yang sudah menyampaikan aspirasinya. “Yang menjadi catatan tim sidang akan ditindaklanjuti, jangan khawatir! Karena itu amanah Pimpinan Wilayah,” ujarnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dari unsur wilayah, daerah, ranting, AMM, dan media. Juga kepada tim IT Panlih dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) dan tim IT PW Muhammadiyah. “Seluruh panitia lain-lain, tidak bisa disebutkan satu per satu. Semua bekerja untuk kesuksesan yang sudah kita tunggu selama tujuh tahun,” imbuhnya.
Bersiap Musyda
Akhirnya Candra mengimbau Pimpinan Daerah Aisyiyah bersiap Musyawarah Daerah (Musyda). “Apakah Panjenegan mau bersama Muhammadiyah atau tidak, wis up to you. PWA tidak bisa intervensi urusan itu. Kemampuan dan kesiapan ada pada Njenengan semua,” ujarnya.
Pada Musyda nanti, lanjut Candra, harapannya berjalan natural, cantik, dan bergembira ria. Dia berpesan, “Martabat sebagai Aisyiyah tolong dijaga betul! Kita memilih dengan cara langsung, umum, bebas, rahasia. Jangan sampai ada intrik dari kelompok mana pun karena itu akan menciderai. Apalagi nanti sampai timbul fitnah, naudzubillahimindalik.”
Di ujung sambutannya, tak lupa dia mengucap terima kasih kepada Tim Panlih yang sudah bekerja berhari-hari, juga Tim verifikasi keuangan dari Ponorogo, Kediri, dan Sidoarjo. “Tadi sudah ada masukan-masukan. Siap, akan dilaksanakan perbaikan-perbaikan. Karena kita harus menjadi orang lebih baik dari hari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini,” tuturnya.
Candra mengingatkan Aisyiyah sudah punya Risalah Perempuan Berkemajuan. “Nanti akan terus kita sosialisasikan sampai tingkat ranting,” ungkapnya. Dia juga mengingatkan hadits, barangsiapa yang menolong agama Allah akan mendapat pertolongan Allah.
Dia menutup sambutannya dengan pantun berbahasa Jawa yang spontan bikin anggota Musywil terbahak-bahak, “Wak sariteng keleleken boto, cekap sekanten matur kawula.” (*)